Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Tangguh Rp14.965 Berkat Inflasi AS Melambat

Sentimen inflasi AS pada Juni 2023 yang melandai mendorong rupiah menguat ke level Rp14.965 pada awal perdagangan.
Karyawan merapikan uang dolar dan rupiah di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan merapikan uang dolar dan rupiah di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke level Rp14.965 pada hari ini, didorong sentimen inflasi AS yang melandai ke 3 persen dan menekan potensi suku bunga The Fed.

Berdasarkan data Bloomberg dikutip Kamis, (13/7/2023) pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka menguat 0,73 persen ke level Rp14.965 per dolar AS. Penguatan rupiah seiring dengan naiknya mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,02 persen ke posisi 100,50 pada pagi ini.

Adapun, beberapa mata uang Asia yang menguat terhadap dolar AS yaitu won Korea menguat 0,87 persen, peso Filipina menguat 0,68 persen, dolar Taiwan menguat 0,34 persen, dan rupee India menguat 0,14 persen.

Beberapa mata uang Asia yang menguat lainnnya adalah ringgit Malaysia menguat 0,69 persen, baht Thailand menguat 0,27 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, dan dolar Hongkong menguat 0,02 persen.

Sedangkan mata uang yang terpantau melemah terhadap dolar AS yakni yuan China melemah 0,08 persen, dan yen Jepang melemah 0,07 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang rupiah hari ini akan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.010-Rp15.130 per dolar AS hari ini. 

Kemarin, Rabu, (12/7/2023) rupiah ditutup menguat 0,52 persen ke Rp15.074,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,25 persen ke 101,47

Adapun, inflasi Amerika Serikat (AS) Juni 2023 melaju paling lambat dalam lebih dari 2 tahun terakhir, mengindikasikan kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mampu mengatasi tekanan harga. 

Melansir Bloomberg pada Rabu (12/7/2023), berdasarkan data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS indeks harga konsumen (IHK) naik 3 persen pada bulan lalu secara tahunan (year on year/y-o-y). Jika dibandingkan dengan Mei 2023, inflasi pada Juni 2023 naik 0,2 persen.

Angka Inflasi AS terkini sebesar 3 persen menyentuh level terendah sejak 2021, tetapi tetap berada di atas target The Fed yang sebesar 2 persen. 

Menurut dia, fokus minggu ini ada pada komentar dari para pejabat The Fed, termasuk Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester. 

Sedangkan sentimen dari dalam negeri datang dari pemulihan ekonomi Indonesia yang semakin kuat. Hal tersebut terutama sejak diterpa pandemi Covid-19 sejak tiga tahun lalu. 

"Optimisme proses pemulihan ekonomi yang kuat dan stabil, mendorong Indonesia kembali masuk di dalam kelompok upper-middle income country," ucap Ibrahim. 

Sebagaimana diketahui, ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh 5,31 persen atau di atas target APBN 5,2 persen. Secara level, PDB riil tahun 2022 Indonesia sudah 7 persen di atas PDB sebelum terjadinya pandemi tahun 2019. 

Capaian ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu terus melakukan ekspansi secara robust dan konsisten, terutama di tengah dinamika perekonomian global yang sangat volatile pada periode tersebut, yang telah menyebabkan banyak negara kembali mengalami pelemahan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper