Bisnis.com, JAKARTA — Holding rumah sakit (RS) BUMN PT Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) akan melakukan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat.
Rencana IPO tersebut diungkap oleh Direktur Utama HIC Mira Dyah Wahyuni dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/7/2023).
"Rencana ke depan kami akan melakukan IPO," ujarnya, Rabu (12/7/2023).
Mira mengatakan, selain mempersiapkan IHC melantai di bursa dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengembangkan RS yang berada di bawah naungan IHC. Mereka adalah RS Pelni (Merial Tower), RS Pertamina Pusat (RSPP), RS Pertamina Balongan, RS Pertamina Cirebon, hingga RS Pertamina Jaya (RSPJ).
"Kita juga akan melakukan perbaikan, baik fisik maupun fasilitas seperti renovasi di RS Rantau, Aceh, kemudian RS Brandan karena rumah sakitnya kecil-kecil dan gayanya masih kuno," tuturnya.
Perseroan, lanjut Mira, akan membangun beberapa rumah sakit baru seperti RS Internasional Bali yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan, Sanur, Bali.
Baca Juga
Kemudian, ada RS Khusus Kanker yang merupakan kerja sama bersama Universitas Padjadjaran, Bandung, rumah sakit tipe C di Balikpapan, hingga RS Kenten di Sumatra Selatan.
Terakhir, IHC akan mengakuisisi rumah sakit milik beberapa perusahaan BUMN, yakni RS Semen Padang, RS Garam, RS Semen Gresik, hingga RS PTPN 3.
Hingga saat ini, Pertamedika IHC menjadi pengelola dari 36 rumah sakit di Indonesia. Hal ini menjadikan IHC sebagai peringkat kedua grup rumah sakit dengan jaringan terbesar di Indonesia dengan jumlah lebih dari 4.500 tempat tidur.
Secara konsolidasi, grup RS BUMN ini memiliki pendapatan usaha sebesar Rp4,9 triliun pada 2022 dengan total laba bersih sebesar Rp184,2 miliar.