Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tertekan Jelang Rilis Data Inflasi AS, Kuncian The Fed

Harga merosot pada akhir perdagangan Senin (10/7/2023) jelang rilis data inflasi AS yang menjadi acuan The Fed dalam mengerek suku bunga.
Harga merosot pada akhir perdagangan Senin (10/7/2023) jelang rilis data inflasi AS yang menjadi acuan The Fed dalam mengerek suku bunga. /Pexels.
Harga merosot pada akhir perdagangan Senin (10/7/2023) jelang rilis data inflasi AS yang menjadi acuan The Fed dalam mengerek suku bunga. /Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (10/7/2023), berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu.

Harga emas melemah menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat yang dapat penjadi petunjuk tentang arah pergerakan suku bunga Federal Reserve berikutnya, mengutip Antara.

Harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange tergelincir US$1,50 atau 0,08 persen menjadi ditutup pada US$1.931,00 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$1.933,70 dan terendah di US$1.918,00.

Data inflasi atau Indeks harga konsumen AS akan dirilis pada Rabu (12/7/2023) dan indeks harga produsen akan dirilis Kamis (13/7/2023). Investor sedang menunggu dua indikator inflasi tersebut untuk petunjuk lebih lanjut tentang jalur Federal Reserve untuk suku bunga.

Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Brookings Institution pada Senin (10/7/2023), Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan beberapa kenaikan suku bunga lagi akan diperlukan hingga akhir tahun.

Perekonomian AS telah mengejutkan betapa kuatnya perekonomian itu, "kita perlu menaikkan suku bunga untuk lebih mengekang perekonomian itu."

Dalam pidato Senin (10/7/2023) di University of California San Diego, Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester mengatakan untuk memastikan bahwa inflasi berada pada jalur yang berkelanjutan dan tepat waktu kembali ke 2,0 persen.

"Pandangan saya adalah bahwa suku bunga The Fed akan membutuhkan untuk naik sedikit lebih jauh dari level saat ini dan kemudian bertahan di sana untuk sementara saat kita mengakumulasi lebih banyak inflasi pada bagaimana ekonomi berkembang."

Wakil Ketua Fed untuk Pengawasan Michael Barr mengatakan pada Senin (10/7/2023) bahwa dia berencana untuk mengejar berbagai inisiatif peraturan yang akan mengarahkan bank-bank besar dengan aset lebih dari 100 miliar dolar untuk menyimpan lebih banyak cadangan.

Kegagalan bank baru-baru ini menggarisbawahi perlunya regulator untuk meningkatkan ketahanan dalam sistem.

Departemen Perdagangan AS melaporkan Senin (10/7/2023) bahwa persediaan grosir AS hampir tidak berubah pada Mei dibandingkan dengan April, karena perusahaan-perusahaan berpegang pada strategi restocking yang lebih santai di tengah lingkungan permintaan yang tidak pasti.

Monex Investindo Futures dalam laporannya juga berpendapat harga emas tengah tertekan rencana kenaikan suku bunga The Fed. Saat ini pasar memperkirakan 70 persen peluang The Fed akan menjeda siklus kenaikan suku bunga pada September setelah diperkirakan mereka akan menaikan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper