Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) menyampaikan tengah mengkaji untuk melakukan investasi di sektor consumer goods. Sebagaimana diketahui, ASII menganggarkan investasi sekitar Rp14 triliun hingga Rp15 triliun tahun ini.
Head of Corporate Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengatakan untuk investasi di tahun ini, pihaknya tengah melihat sektor terkait dengan consumer goods. ASII melihat peluang untuk tumbuh di sektor ini masih terbuka lebar ke depannya.
"Kami melihat sektor terkait dengan consumer goods, tapi ini kan masih satu peluang dipelajari dan dikaji. Apalagi consumer goods potensinya masih besar ke depan, tapi kan di sub sektor punya tren masing-masing. Astra akan eksplor itu," kata Tira di Menara Astra, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Menurutnya, Astra melihat bisnis-bisnis yang dapat memberikan sinergi dengan bisnis yang ada untuk saat ini. Astra atau ASII akan mengkaji bisnis yang akan menghasilkan profit yang baik dalam jangka panjang, dan dengan arus kas yang stabil untuk ke depannya.
Dia melanjutkan, tahun ini ASII menganggarkan belanja modal dan investasi sekitar Rp40 triliun. Khusus untuk belanja modal, ASII menganggarkan capex sekitar Rp24 triliun hingga Rp25 triliun tahun ini, atau lebih rendah dari tahun 2022 yang sekitar Rp27 triliun.
"Sisanya untuk investasi, yang mana investasinya akan tergantung dengan proyek-proyek yang sedang kami kaji," ucapnya.
Baca Juga
Menurutnya, beberapa investasi terbaru ASII sudah diumumkan ke publik, di antaranya diversifikasi PT United Tractors Tbk. (UNTR) ke sektor nikel.
Sebelumnya, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan ASII mencadangkan dana sekitar Rp15 triliun untuk melakukan investasi di luar dana belanja modal.
"Investasi di bidang apa saja, lini bisnis apa saja, belum bisa kami beberkan saat ini," kata Djony.
Dia melanjutkan investasi yang dilakukan ASII akan sejalan dengan strategi ekspansi bisnis ASII yang fokus terhadap 7 lini bisnis ASII. Djony menuturkan ASII akan berinvestasi di sektor baru atau lini bisnis baru yang bisa menjadi kontributor yang baik, dan bisa menjadi pendorong pertumbuhan bisnis ASII untuk jangka panjang.
"Jadi dari sini kita bisa merefleksikan bagaimana grup Astra di tengah situasi pandemi menuju endemi, dan bahkan kalau kita lihat di 2021 kami tetap mengeluarkan belanja modal dan investasi," ujar Djony.