Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai IPO, Grup Akseleran (AKSL) Bakal Lakukan Lock Up Saham

Grup Akseleran, Akselerasi Usaha Indonesia (AKSL) akan melakukan lock up saham milik pemegang saham lama usai melakukan IPO.
Jajaran Komisaris dan Direksi PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk. (AKSL) beserta penjamin emisi usai melaksanakan paparan publik Senin (3/7/2023)/Bisnis-Nuhansa Mikrefin.
Jajaran Komisaris dan Direksi PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk. (AKSL) beserta penjamin emisi usai melaksanakan paparan publik Senin (3/7/2023)/Bisnis-Nuhansa Mikrefin.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk. (AKSL) induk usaha fintech Akseleran berkomitmen melakukan penguncian atau lock-up saham usai melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Komisaris AKSL Mikhail Ramses Asitua Tambunan mengatakan rencana melakukan voluntary lock-up dari manajemen dan juga para pemegang saham lama dapat berdampak positif terhadap kinerja saham.

"Kita ingin memberikan keyakinan kepada para investor baru bahwa rencana IPO kita ini adalah long term komitmen daripada manajemen dan pemegang saham ekisting untuk kita bisa berkembang bersama dalam jangka waktu panjang,” ujar Mikhail dalam paparan publik, Senin (3/7/2023).

Dia pun menyebut langkah voluntary lock-up tersebut merupakan komitmen dari AKSL untuk berkembang bersama para pemegang saham baru setelah melakukan IPO.

Lebih lanjut, dia mengatakan adanya lock-up juga diharapkan membuat para investor yang masuk sebagai pemegang saham baru untuk memiliki keyakinan akan saham AKSL.

“Jadi menegaskan bahwa IPO ini bukan suatu kesempatan buat para existing shareholder untuk segera exit,” tuturnya.

Adapun dari jajaran Komisaris dan Direksi terdapat beberapa nama yang tercatat sebagai pemegang saham AKSL. Pertama adalah Direktur Utama AKSL Ivan Nikolas Tambunan dengan 950,4 juta (950.400.000) saham atau setara 12,99 persen kepemilikan. Nilai saham yang digenggamnya pun mencapai Rp23,76 miliar.

Berikutnya Komisaris Utama AKSL Christopher Joutua memegang 532,8 juta (532.800.00) saham atau setara 7,28 persen. Nominal saham yang dipegangnya mencapai Rp13,32 miliar.

Sama halnya dengan Christopher, Komisaris AKSL Mikhail Ramses Asitua Tambunan memiliki jumlah saham dengan nominal yang sama, yakni 532,8 juta (532.800.00) saham atau setara 7,28 persen atau senilai Rp13,32 miliar.

Selain Komisaris dan Direksi, Inklusi Keuangan Limited yang merupakan pemegang saham AKSL juga dilarang mengalihkan kepemilikan atas efek bersifat ekuitas perseroan sampai dengan 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif sebagaimana diatur dalam POJK 25/2017.

Hal ini lantaran Inklusi Keuangan Limited memperoleh saham pada AKSL dengan harga dan/atau nilai konversi di bawah harga penawaran umum perdana saham dalam jangka waktu 6 bulan sebelum penyampaian pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun Inklusi Keuangan Limited menggenggam 1,05 miliar (1.056.801.600) saham atau setara 14,44 persen. Nominal saham yang dipegang Inklusi Keuangan Limited pun mencapai Rp26,42 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper