Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Akseleran (AKSL) IPO, Siap Kembangkan Bisnis Multifinance

Akselerasi Usaha Indonesia (AKSL) berencana merambah bisnis, multifinance, perbankan dan sekuritas setelah IPO.
Jajaran Komisaris dan Direksi PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk. (AKSL) beserta penjamin emisi usai melaksanakan paparan publik Senin (3/7/2023)/Bisnis-Nuhansa Mikrefin.
Jajaran Komisaris dan Direksi PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk. (AKSL) beserta penjamin emisi usai melaksanakan paparan publik Senin (3/7/2023)/Bisnis-Nuhansa Mikrefin.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk. (AKSL) induk usaha fintech Akseleran berencana melakukan ekspansi ke multifinance dengan menggunakan sekitar Rp236,5 miliar dari dana initial public offering (IPO). AKSL juga berencana merambah bisnis perbankan dan sekuritas.

Direktur Utama AKSL Ivan Nikolas Tambunan mengatakan akan menggunakan dana IPO sebesar Rp36,5 miliar untuk mengakuisisi hingga 99 persen saham PT Pratama Interdana Finance (PIF) yang juga merupakan perusahaan pembiayaan atau multifinance.

Selanjutnya sekitar Rp200 miliar akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja dari PT Pratama Interdana Finance. Sementara sisanya akan digunakan untuk kegiatan bisnis utama dan pengembangan bisnis AKSL.

“Kami lihat dengan adanya pengembangan di bisnis multifinance ini akan menjadi game changer untuk mendukung growth dari pinjaman-pinjaman dan margin usaha kami,” ujar Ivan dalam paparan publik, Senin (3/7/2023).

Dia menyebut akuisisi ini nantinya dapat meningkatkan saluran pinjaman llebih dari Rp2 miliar. Peraturan saat ini hanya mengizinkan platform pinjaman pasar untuk memberikan jumlah pinjaman maksimum Rp2 miliar per peminjam.

Di satu sisi, UMKM yang dikategorikan kelas menengah disebut membutuhkan pinjaman sekitar Rp10 miliar sampai Rp15 miliar. UMKM kelas menengah sendiri diartikan sebagai usaha yang memiliki ekuitas Rp10 miliar dan omzet penjualan hingga Rp50 miliar per tahun.

“Dengan adanya bisnis multifinance kita bisa support ticket size yang lebih besar dan segmen yang lebih luas,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama AKSL Christopher Joutua mengatakan AKSL berencana melakukan ekspansi lebih lanjut dengan mendirikan bisnis perbankan hingga sekuritas.

Akan tetapi, dia menyebut hal tersebut masih menjadi aspirasi dan target secara jangka panjang. Saat ini, AKSL pun masih fokus untuk mengembangkan bisnis multifinance dan pinjaman dalam 3 tahun ke depan.

“Jadi masih fokus di bisnis lending. Tentu aspirasi ini harus sinergi dengan aspirasi lending,” katanya.

AKSL akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,98 miliar (2.988.493.800) saham kepada publik atau sekitar 29 persen dari total saham dicatatkan. 

Adapun, harga awal dari IPO AKSL berkisar Rp100-Rp120 per saham dengan masa book building yang berlangsung dari 3 Juli-18 Juli 2023. Dengan demikian, AKSL berpotensi meraup dana hingga Rp358,61 miliar melalui aksi korporasi perdananya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper