Bisnis.com, JAKARTA – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) menghabiskan dana Rp39 miliar untuk mengerek produksi gas menjadi 50 ton per hari.
Direktur Operasional PT SBMA Iwan Sanyoto mengatakan SBMA baru-baru saja meresmikan penambahan unit air separation plant (ASP) di pabrik Balikpapan untuk menyambut potensi perluasan pasar ke IKN.
Menurutnya pembangunan proyek baru inipun menyerap dana hingga Rp39 miliar. Adapun dari total pembangunan, sekitar Rp18 miliar di antaranya berasal dari dana IPO. Iwan menambahkan penambahan infrastruktur bisa meningkatkan produksi gas hingga lima kali lipat atau penambahan kapasitas hingga 50 ton per hari.
Selain itu, penambahan kapasitasi ini dapat menunjang efisiensi hingga 60 persen lebih tinggi daripada sebelumnya. Perseroan, lanjutnya, akan fokus pada peningkatan produksi produk nitrogen dan oksigen agar sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat.
"Karena semakin banyak potensi pasar, kami melihat potensi peningkatan permintaan untuk produk nitrogen dan oksigen kami. Kapasitas produksi dan peningkatan efisiensi merupakan faktor penting dalam memenuhi permintaan ini. Kami bangga telah mencapai pencapaian ini dan berharap dapat memperluas kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami yang terus meningkat," katanya dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (3/7/2023).
SBMA menargetkan tingginya produksi ditargetkan mampu mengantisipasi peningkatan permintaan dari berbagai sektor industri, termasuk pertambangan, petrokimia, dan minyak dan gas, yang sering membutuhkan oksigen dan asetilen.
Baca Juga
Pabrik yang memproduksi nitrogen dan oksigen, akan menjadi fokus penjualan besar-besaran SBMA di tahun ini dan tahun depan. "Kami sangat optimis karena pasar masih memiliki potensi yang besar," ujarnya.
Selain itu, potensi pasar ada di IKN diyakini akan menyumbang pendapatan perusahaan. Mengenai kemungkinan perluasan pasar ke wilayah Ibu Kota Negara (IKN), Iwan menjelaskan tentu IKN memiliki kebutuhan gas yang cukup tinggi. Oleh karena itu SBMA dapat menyediakan produk gas di sana, termasuk sebagai salah satu pemasok utama bagi proyek konstruksi di kilang Pertamina.
“IKN jelas ya kan otomatis mereka juga banyak kebutuhan gas dan kita menjadi salah satu pemasok utama lah untuk project dikilang. Nanti memakai produk nitrogen untuk untuk mencuci (purging) pipa sebelum diisi minyak ya, minyak kan mudah terbakar itu harus di cuci dulu, itu kita bisa menyiapkan produknya,” pungkasnya.