Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Selalu Ceria Tiap Juli, Waktunya Akumulasi?

Bitcoin mencatat rata-rata kenaikan 9,18 persen setiap bulan Juli, pelaku pasar bisa melakukan taking profit sambil menunggu rilis data ekonomi AS.
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA —  Harga Bitcoin secara historis mencatat kenaikan pada bulan Juli setiap tahunnya. Bagaimana sikap yang harus diambil pelaku pasar?

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan, berdasarkan data Coinglass menunjukkan perubahan harga Bitcoin rata rata naik sebesar 9,18 persen di setiap bulan Juli sejak 2013 hingga 2022. Adapun, pergerakan harga Bitcoin pada awal Juli akan tergantung pada bagaimana penutupan harga di akhir Juni 2023.

"Jika Bitcoin mampu menutup bulan Juni dengan bertengger diatas US$30.000 maka ada peluang Bitcoin untuk lanjut naik ke US$32.000 di minggu pertama bulan Juli," ungkap Panji dalam keterangan pers, Selasa (27/6/2023).

Akhir Juni ini, pasar aset kripto kembali bangkit dengan cepat, yang tercermin dari total kapitalisasi pasar aset kripto yang telah rebound hingga naik lebih dari 20 persen, kenaikan dimulai pada 15 Juni dari US$975 miliar hingga sempat menyentuh angka US$1.178 triliun pada 23 Juni 2023. Saat ini, total kapitalisasi pasar aset kripto bertengger di kisaran US$1,14 triliun.

Adapun, pergerakan Bitcoin dari 1 Juni hingga 14 Juni melemah sekitar 7,38 persen dari harga Bitcoin US$26.800 sempat turun ke US$24,825. Namun kemudian Bitcoin berhasil rebound dengan cepat hingga naik lebih dari 25 persen menyentuh harga US$31.415 dari periode 14 Juni hingga 23 Juni 2023.

"Sebaliknya jika Bitcoin gagal dan breakdown di bawah US$30.000 maka berpotensi akan melemah ke area US$27.350 hingga US$28.400, yang juga bisa di pertimbangkan sebagai area entry selanjutnya," kata Panji.

Menurut Panji, ada potensi investor untuk take profit terlebih dahulu sembari menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat, khususnya data tingkat inflasi AS yang akan dirilis pada 12 Juli 2023.

Sebelumnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS tahunan turun di AS menjadi 4 persen pada Mei, di bawah ekspektasi 4,1 persen serta mencapai level terendah sejak Maret 2021. Jika IHK kembali melandai, akan meningkatkan peluang The Fed untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada FOMC yang terjadi pada 26-27 Juli 2023.

"Hal ini berpotensi mendorong Bitcoin kembali bergerak bullish pada akhir Juli," imbuhnya.

Selain Bitcoin Halving tahun depan, investor aset kripto juga akan menantikan Litecoin Halving. Litecoin Halving merupakan peristiwa yang terjadi sekitar empat tahun sekali, mirip seperti Halving Bitcoin.

Pada 2 Agustus 2023, Litecoin diperkirakan akan menjalani halving ketiganya dengan block reward akan dipotong menjadi setengahnya, dari 12,5 LTC menjadi 6,25 LTC per blok.

Secara teknikal Panji memproyeksikan Bitcoin bergerak dengan level support di US$25.300 dan resisten di US$27.350. Jika Bitcoin tetap bergerak di atas US$29.800 hingga 30 Juni mendatang, BTC berpotensi untuk kembali menguji area US$31.400.

Sebaliknya, jika breakdown di bawah US$29,800, Bitcoin berpotensi melemah menuju support terdekat di US$28.400. Indikator stochastic bergerak turun di area netral dan MACD histogram bar dalam momentum bullish terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper