Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 27 Juni 2023

Rupiah hari ini diprediksi mengawali perdagangan dengan berfluktuasi, namun berpotensi ditutup melemah di tengah menguatnya dolar AS imbas nada hawkish The Fed.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah hari ini, Selasa (27/6/2023) akan berfluktuasi namun berpotensi ditutup melemah seiring dengan menguatnya dolar AS setelah ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kenaikan lebih lanjut pada suku bunga AS.

Pada penutupan perdagangan Senin (26/6/2023), rupiah ditutup melemah 23 poin atau 0,15 persen ke Rp15.021 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga bergerak di zona merah, terkoreksi 0,13 persen ke 102,76.

Sementara itu, sejumlah mata uang di Asia bergerak variatif dengan yen Jepang menguat 0,45 persen, peso Filipina menguat 0,10 persen, rupee India menguat 0,03 persen, ringgit Malaysia menguat 0,04 persen, dan baht Thailand menguat 0,09 persen. 

Di sisi lain, dolar Taiwan ikut melemah 0,31 persen, won Korea Selatan melemah 0,10 persen, dan yuan China melemah 0,64 persen. 

Analis MIFX mengatakan, dolar AS terkoreksi karena sempat menguat tajam pada akhir pekan lalu.

"Dolar AS masih mendapat dukungan sentimen beli dari sinyal hawkish yang diutarakan pejabat-pejabat The Federal Reserve di pekan lalu, dengan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 0,50 persen hingga akhir tahun 2023 nanti," ungkap Analis MIFX dalam riset, dikutip Selasa (27/6/2023).

Sementara itu, Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi mengatakan, pasar global menunjukkan optimisme tinggi terhadap prospek penahanan kenaikan suku bunga (rate pause) di Amerika Serikat dan Eropa setelah rilis data PMI manufaktur dan jasa Jumat lalu (23/6). 

PMI manufaktur dan jasa di AS dan Eropa melambat pada Juni yang meningkatkan ekspektasi pasar terhadap probabilitas terjadinya resesi ekonomi dan perlambatan inflasi di semester II/2023. 

"Akan tetapi, testimoni Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada pekan lalu menunjukkan bahwa beliau bersikeras untuk menaikkan suku bunga puncak [terminal] sesuai proyeksi menjadi 5,675 persen. Saat ini, pasar cenderung melihat testimoni Jerome Powell kurang sesuai dengan kenyataan data ekonomi yang menunjukkan perlambatan," paparnya. 

Menurut Samuel Sekuritas Indonesia, perbedaan pandangan itu dapat menyebabkan gejolak pasar global saat libur panjang pekan ini. 

"Kami memperkirakan masih terdapat tekanan depresiasi atas nilai tukar rupiah di rentang Rp14.900- Rp15.000 per dolar AS," imbuhnya.

Simak pergerakan nilai tukar rupiah hari ini secara live.

14:59 WIB
Rupiah menguat 14.993

Rupiah menguat 0,19 persen atau 28,50 poin ke Rp14.993 per dolar AS pada 15.00 WIB.

Sementara itu, indek dolar AS terpantau melemah 0,18 persen atau 19 poin ke 102,59.

11:23 WIB
Rupiah menguat ke 14.998,5

Rupiah menguat 0,15 persen atau 23 poin ke Rp14.998,50 per dolar AS pada 11.23 WIB.

Sementara itu, indek dolar AS terpantau melemah 0,10 persen atau 10 poin ke 102,59. 

09:06 WIB
Rupiah dibuka menguat

Rupiah dibuka menguat 22 poin atau 0,15 persen ke Rp14.999,50 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,10 persen ke 102,59.


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper