Bisnis.com, JAKARTA — Aset kripto terbesar Bitcoin (BTC) kembali menguat ke posisi US$30.000 per koin setelah The Securities and Exchange Commission (SEC) sepakat tidak akan membekukan aset Binance AS. Selain itu usulan Bitcoin menjadi Exchace -Traded Fund (ETF) oleh BlackRock juga menjadi sentimen positif.
Berdasarkan data coinmarketcap Jumat (23/6/2023) pukul 14.00 WIB, Bitcoin melambung ke posisi US$30.014. Posisi ini sebenarnya turun 0,50 persen dalam 24 jam namun menguat 17,31 persen dalam perdagangan sepekan.
Penguatan juga dirasakan aset kripto lainnya. Ethereum (ETH) terpantau menguat ke posisi US$1.881 atau menguat 0,18 persen dalam 24 jam dan 12,58 persen dalam sepekan. Stable coin USDT dan USDC juga terpantau menguat masing-masing 0,02 persen dan 0,01 persen dalam 24 jam.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan berbagai sentimen positif dapat menjadi katalis pergerakan aset kripto, seperti kelanjutan berita bahwa SEC telah sepakat tidak membekukan aset Binance US pada akhirnya memberikan titik terang sementara.
Manajer aset terbesar dunia yaitu BlackRock, yang pada Kamis (15/6/2023) pekan lalu mengajukan Bitcoin sebagai Exchange-Traded Fund (ETF), salah satu instrumen investasi yang menggunakan BTC sebagai nilai aset dasar.
“Jika Bitcoin Spot ETF ini mendapatkan persetujuan oleh SEC, maka berpotensi menjadi katalis positif bagi BTC karena adanya peluang likuiditas baru yang kemungkinan besar masuk dari institusi yang membeli ETF tersebut,” kata Panji dalam riset mingguan, dikutip Jumat (23/6/2023).
Baca Juga
Dia melanjutkan jika disetujui oleh SEC, maka hal ini dapat mendorong berbagai manajer aset besar dunia untuk mengajukan Bitcoin sebagai ETF dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset kripto, khususnya Bitcoin.
Hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi BTC menjelang halving day pada 2024 mendatang. Bitcoin secara historis mengalami akumulasi yang kuat terhadap setiap menjelang halving day. Hasil serupa dalam 10 bulan ke depan akan mendukung kenaikan di paruh kedua tahun 2023.
Katalis positif lainnya adalah dari serangkaian data ekonomi Amerika Serikat seperti Indeks harga konsumen (IHK) AS tahunan turun di AS menjadi 4 persen di bulan Mei, di bawah ekspektasi 4,1 persen yaitu mencapai level terendah sejak Maret 2021.
Dari sisi industri aset kripto dilaporkan perkembangan adopsi kripto di Asia juga berlanjut, BOCI, bank investasi yang dimiliki oleh Bank of China, berhasil menerbitkan tokenisasi sekuritas (efek) di blockchain Ethereum dengan bantuan UBS.
Tokenisasi sekuritas yang diterbitkan adalah nota terstruktur senilai 200 juta CNH (sekitar US$28 juta atau Rp414,94 miliar) yang sepenuhnya digital menjadikan BOCI sebagai lembaga keuangan tradisional (TradFi) Tiongkok pertama yang menerbitkan tokenisasi sekuritas di Hong Kong.
Dari dalam negeri, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) merilis daftar terbaru yang terdiri dari tambahan-tambahan aset kripto, yang saat ini berjumlah 501 aset yang legal dan boleh diperdagangkan di Indonesia.
Daftar tersebut tercantum dalam Peraturan Bappebti (PerBa) Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.