Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen suku bunga BI dan The Fed disebut tidak akan banyak mempengaruhi minat serta target serapan Surat Berharga Negara (SBN) seri ORI023 yang akan ditawarkan 30 Juni mendatang.
Head of Research & Market Information Department PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie mengatakan dampak sentimen suku bunga diperkirakan tidak terlalu berdampak bagi serapan ORI023 karena masih sesuai dengan prediksi sebelumnya.
“Prediksi kupon tidak akan terlalu berbeda, masih di sekitar 6 persen,” kata Roby kepada Bisnis, Jumat (23/6/2023).
Senada, Senior Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto mengatakan keputusan BI menahan suku bunga justru akan menjadi katalis positif. Kupon yang ditawarkan juga masih akan menarik dengan kemungkinan suku bunga yang masih akan tetap tinggi.
“Dampak dari keputusan BI menahan suku bunga tidak terlalu besar dan justru akan berdampak positif,” kata Rully saat dihubungi Bisnis, Jumat (23/6/2023).
Bank Indonesia Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Juni 2023 memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen. Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility tetap di level 5 persen, dan suku bunga Lending Facility tetap di level 6,5 persen.
Baca Juga
Sementara itu, Jerome Powell dalam pidatonya mengatakan akan ada kenaikan suku bunga dua kali hingga akhir tahun hingga target penurunan inflasi dapat dicapai. Sebelumnya The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5-5,25 persen pada pertemuan awal Juni lalu.
Seperti yang diketahui, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) kembali akan menawarkan SBN ritel seri ORI023 yang akan dijadwalkan mulai 30 Juni mendatang.
Direktur SUN DJPPR Deni Ridwan menjelaskan kepada Bisnis, ORI seri kali ini akan diterbitkan dalam dua tenor yakni ORI023-T3 dengan tenor 3 tahun dan ORI023-T6 dengan tenor 6 tahun. Tenor 6 tahun merupakan tenor terpanjang seri ORI.
“Pertimbangan penerbitan 6 tahun karena SUN yang di lelang setiap Selasa memiliki tenor 5 tahun, biar tidak tumpang tindih,” katanya beberapa waktu lalu.
Penerbitan ORI023 mundur dari jadwal awal yakni 28 Juni 2023. Hal tersebut terkait dengan strategi pembiayaan Kemenkeu.
Deni Ridwan mengatakan ORI023 akan mulai di tawarkan pada 30 Juni mendatang mengikuti strategi pembiayaan melalui penerbitan SBN yang disusun. Terkait kupon dan target penawaran akan ditetapkan dan dipublikasikan minggu depan.
“Itukan jadwal tentatif. Masih bisa berubah sesuai strategi pembiayaan melalui penerbitan SBN,” kata Deni.