Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola Monoloog Hotel, PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT) belum akan merevisi target kinerja keuangan sekalipun Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut status pandemi menjadi endemi.
Direktur Utama PSKT Dinno Indiano mengatakan adanya status endemi tentunya akan menambah geliat positif bisnis Hotel, Resotran, dan Kafe (Horeka). Akan tetapi perseroan akan memilih untuk menunggu kondisi pasar sebelum melakukan revisi target.
“Namun, untuk melakukan revisi target terutama di segmen hotel bisnis masih perlu wait and see,” ujar Dinno kepada Bisnis, Jumat (23/6/2023).
Menurutnya, PSKT perlu menunggu jika status endemi yang telah ditetapkan Presiden Jokowi sesuai dengan realisasi setidaknya dalam satu bulan ke depan. PSKT pun belum menyiapkan rencana ekspansi pada 2023.
Sejauh ini rata-rata rasio okupansi dari portofolio hotel milik PSKT berada di angka 57 persen. Total hotel yang dikelola PSKT saat ini mencapai 8 hotel dengan total kamar mencapai 1.168 kamar.
“Tentu kita perlu tunggu dulu apakah ekspektasi sesuai dengan realisasi minimal sebulan kedepan ini,” tuturnya.
Baca Juga
PSKT baru saja mengubah portofolionya dari Red Planet Hotels menjadi Monolog Hotel. Adanya rebranding dinilai sebuah momentum untuk mengubah merek dagang pada sektor hotel budget di Indonesia.
Beberapa portofolio yang dikelola PSKT saat ini adalah Monolog Hotel Pasar Baru, Monolog Hotel Bekasi, Monolog Hotel Makassar, Monolog Hotel Palembang, Monolog Hotel Pekanbaru, Monolog Hotel Solo, dan Monolog Hotel Surabaya.
Adapun PSKT menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 12 persen pada 2023. Bisnis perhotelan sebelumnya diperkirakan mulai bergairah pada pekan ketiga April 2023.
PSKT juga akan lebih fokus menjaga pengeluaran seiring kemungkinan tekanan dari inflasi yang berpotensi menaikkan biaya. PSKT hanya akan melanjutkan program pemeliharaan yang menggunakan kas internal.
Salah satu program pemeliharaan PSKT adalah “one day, one room” dimana perseroan tidak akan menyewakan sebuah kamar yang direnovasi secara total. Selain itu, tidak ada persiapan khusus untuk penyusunan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex).
Dalam struktur pemegang saham PSKT, Happy Hapsoro, suami Puan Maharani melalui PT Basis Utama Prima tercatat menguasai 40 persen saham.