Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Emiten Logam MDKA hingga NCKL saat Harga Nikel Jeblok

Harga nikel masih dalam tren penurunan. Harga Saham emiten yang bergerak di segmen nikel seperti MDKA hingga NCKL terpantau bervariasi.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Harga nikel masih terus dalam tekanan. Secara year to date (ytd) harga nikel telah turun 29,46 persen. Lalu bagaimana nasib saham emitennya?

Mengutip data London Metal Exchange (LME) harga nikel untuk kontrak Juni 2023 turun 3,63 persen ke US$21.238 per ton. Selanjutnya, harga nikel LME untuk kontrak Juli 2023 dan Agustus 2023 kompak turun 30,49 persen ytd.

Melihat harga nikel yang sedang turun, harga saham sejumlah emiten yang memiliki segmen usaha di sektor logam ini bergerak variatif.

Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) misalnya bergerak naik 1,66 persen atau 50 poin ke Rp3.060. Manajemen MDKA menyatakan akan meningkatkan porsi pendapatan dari sektor nikelnya dalam beberapa tahun ke depan sehingga akan memberi kontribusi lebih besar bagi kinerja keuangannya.

Selanjutnya, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga masih mengalami penguatan 1 persen atau 20 poin ke Rp2.030 per saham. ANTM menargetkan segmen bisnis nikel melesat pada 2023 dengan menargetkan volume produksi dan penjualan nikel pada 2023 menanjak 12 persen dari 2022 masing-masing 24.334 TNi dan 24.210 TNi.

Di sisi lain, emiten yang fokus di segmen emas seperti PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengalami penurunan 0,39 persen atau 25 poin ke Rp6.400 per saham. Sepanjang tahun berjalan harga saham INCO turun 9,51 persen. 

Adapun, saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) tetap stagnan di posisi Rp1.005 per saham. Namun, sejak IPO, harga saham NCKL mencatat kenaikan 5,82 persen.

Analis CGS-CIMB Ryan Winipta mengatakan dengan terbatasnya katalis dari harga nikel, analis memberikan rating Hold untuk saham INCO dengan target harga di Rp6.600. 

Adapun, risiko naik atau turun sahamnya tergantung kejelasan lebih lanjut mengenai perpanjangan izin pertambangan/ketentuan finansial yang tidak menguntungkan pada izin yang baru, harga nikel LME yang lebih tinggi atau lebih rendah, dan penurunan atau kenaikan harga energi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper