Bisnis.com, JAKARTA - Emiten investasi Garibaldi 'Boy' Thohir dan Sandiaga Uno, PT Provident Investasi Bersama Tbk. (PALM) telah merilis obligasi berkelanjutan dua tahap dengan total nilai Rp1,5 triliun. Ke depan, PALM mempertimbangkan opsi galang dana lainnya, terlebih dengan adanya sentimen The Fed yang masih hawkish pada semester II/2023.
Direktur Investasi dan Portofolio PALM Ellen Kartika mengatakan perseroan akan mempertimbangkan opsi galang dana lainnya selain obligasi pada semester II/2023, merespons prediksi kenaikan tingkat suku bunga The Fed.
"Untuk sumber pendanaan perseroan, kami selalu ingin mengusahakan diversifikasi, jadi ke depannya bisa jadi obligasi atau raisefunding utang bank," ujar Ellen dalam paparan publik dikutip Kamis (22/6/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, PALM akan mempertimbangkan untuk mengeksplor beberapa alternatif dan akan memutuskan untuk penggalangan dana yang paling efisien bagi cost perseroan.
"Per 31 maret 2023 masih ada sisa dana obligasi yang ditujukan untuk investasi sebesar Rp680 miliar sampai saat ini, itu budget untuk ke depannya," katanya.
Adapun, PALM mengungkap rencana investasi perseroan sepanjang 2023 dengan membidik investasi di emiten yang bergerak di berbagai sektor mulai dari energi baru dan terbarukan (EBT) hingga media. Meski demikian, PALM belum dapat mengungkap emiten apa saja yang tengah dibidik untuk investasi.
Baca Juga
"Untuk saat ini kami belum bisa umumkan, tapi yang jelas strategi investasi kami berfokus pada emiten sektor sumber daya alam termasuk energi terbarukan, teknologi, media dan telekomunikasi, juga logistik pergudangan," pungkasnya.
Sebelumnya, pada 28 Maret 2023 PALM menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar, yang terbagi dalam dua seri. Seri A sebesar Rp268 miliar dengan bunga 6,75 persen untuk tenor 370 hari kalender. Sedangkan Seri B senilai Rp482 miliar, bunga 8,50 persen untuk tenor 3 tahun.
Kemudian pada 7 Juni 2023 perseroan kembali menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar yang juga terbagi dalam dua seri. Seri A sebesar Rp321 miliar, bunga 6,75 persen untuk tenor 370 hari kalender. Sementara Seri B Rp429 miliar, bunga 8,50 persen untuk tenor 3 tahun.
Kendati demikian, Federal Reserve atau The Fed mengisyaratkan masih akan menaikkan suku bunga dua kali lagi hingga sisa tahun berjalan untuk menahan tekanan inflasi. Para pejabat The Fed memperkirakan dua kali kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin atau satu kali kenaikan 50 basis poin sebelum akhir tahun.