Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (226/2023) ke 6.697,49 akibat curhat Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS.
IHSG melemah 0,06 persen sesaat setelah pembukaan dan sempat menyentuh level terendah 6.692,64 dan tertinggi di 6.704,17. Sampai pukul 09.01 WIB, sebanyak 159 emiten mengawali perdagangan di zona hijau, 246 emiten melemah, dan 118 lainnya masih berada di harga yang sama dengan penutupan sesi perdagangan sebelumnya.
Indeks-indeks sektoral dibuka fluktuatif. Namun teknologi kembali menjadi sektor yang terkoreksi paling dalam dengan penurunan sebesar 0,45 persen. Kemudian disusul sektor konsumer non-cyclical sebesar 0,10 persen.
Sektor energi terpantau naik 0,48 persen, sementara kesehatan menguat 0,35 persen. Sektor transportasi dan industri dasar juga menguat dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,26 persen dan 0,23 persen.
Dari saham-saham berkapitalisasi besar, mayoritas di buka di zona merah dengan penghuni terbawah adalah GOTO dan TPIA yang turun masing-masing 0,85 persen dan 0,45 persen. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang diagendakan menggelar RUPS hari ini terpantau bergerak turun sebesar 0,46 persen ke harga Rp4.340.
IHSG diperkirakan cenderung menguji support area di 6.600–6.630 pada perdagangan Rabu (21/6/2023). Secara teknikal, MACD membentuk death cross yang didukung dengan pelebaran negative slope pada Stochastic RSI.
Baca Juga
Phintraco Sekuritas menyebutkan proyeksi tersebut didasari pada kecenderungan sikap wait and see pelaku pasar jelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 22 Juni 2023. Dalam RDG tersebut, BI diyakini akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen.
Akan tetapi, sentimen negatif berasal dari regional dari keputusan bank sentral China untuk memangkas loan prime rate sebesar 10 bps pada Selasa (20/6/2023) setelah sebelumnya memangkas key lending rates pekan lalu.
Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi China saat ini dan kaitannya dengan kekhawatiran penurunan demand. Oleh sebab itu, sektor basic materials (-1,63 persen) memimpin pelemahan sektor lainnya di IDX.
Phintraco menyebutkan pelaku pasar dapat mencermati peluang buy on support pada ACES, AMRT, MAPI; potensi rebound lanjutan pada BTPS dan BBNI; dan potensi bullish continuation di WIFI dan GGRM.