Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berada dalam Tren Bearish Tunggu RDG BI dan Rapat The Fed

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi dapat menuju 6.782 pada perdagangan Senin (19/6/2023) setelah Jumat pekan lalu ditutup terkoreksi.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi dapat menuju 6.782 pada perdagangan Senin (19/6/2023) setelah Jumat pekan lalu ditutup terkoreksi. 

Retail Fundamental Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan saat ini IHSG berada dalam trend bearish selama di bawah 6.815, IHSG closing di level 6.698 di bawah 5 day Moving Average (6.710). 

“Indikator MACD bearish, Stochastic overbought, candle hanging man,” katanya dalam riset harian, Senin (19/6/2023). 

Maxi mengatakan Dia mengatakan investor asing mencatatkan investor asing mencatatkan Net Foreign Sell sebesar Rp880,34 miliar. Dalam sepekan, tercatat Net Foreign Sell sebesar Rp1,76 triliun dan Net Foreign Buy Rp18,92 triliun (ytd).

Adapun Level resistance IHSG hari ini berada 6.714 hingga 6.782. Sementara perkiraan support di 6.652 dan 6.577.

Sementara itu, wall street pada Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,32 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi sebesar 0,37 persen, sementara indeks Nasdaq turun lebih dalam sebesar 0,68 persen.

Bursa AS terkoreksi setelah penguatan pada hari sebelumnya menyusul langkah Federal Reserve yang tidak menaikkan suku bunga dan inflasi yang di bawah perkiraan. Pada minggu lalu S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 2,6 persen dan 3,3 persen, minggu terbaik sejak Maret bagi kedua bursa tersebut. Zona Euro mencatat inflasi 6,1 persen YoY pada Mei 2023, sesuai perkiraan, di bawah bulan sebelumnya. Bursa Asia Pasifik mencatat penguatan.

Pada Jumat lalu hampir semua bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami kenaikan. Di antara yang mencatat kenaikan signifikan adalah Shenzen Index, Hang Seng Index dan bursa Australia (S&P/ASX 200 dan All Ordinaries) dengan kenaikan masing-masing mencapai di atas 1 persen. Di sisi lain IHSG dan TSEC Weighted Index terkoreksi. Bank of Japan mempertahankan suku bunga sebesar -0,1 persen.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan pergerakan IHSG pekan ini akan dipengaruhi beberapa sentimen di antaranya proyeksi suku bunga Bank Indonesia (BI), testimoni Jerome Powell, serta pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral China. 

“RDG BI diproyeksikan akan menahan suku bunga BI 7-Day reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen,” katanya dalam riset tertulis, Senin (19/6/2023). 

Ratih mengatakan suku bunga pada level 5,75 persen tersebut telah berjalan sejak Januari 2023. Pertimbangan BI masih perlu menahan suku bunga adalah Bank Sentral beberapa negara, khususnya The Fed masih belum benar-benar memberikan sinyal dovish.

Meskipun jika melihat tren inflasi tahunan secara domestik telah turun ke level 4 persen YoY pada Mei 2023, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 4,33 persen YoY, sekaligus berada dalam target BI sebesar 2-4 persen. 

Selain sentimen suku bunga BI, katalis yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar ekuitas di minggu depan adalah testimoni Chairman The Fed, Jerome Powell di hadapan kongres untuk memberikan arah kebijakan moneter serta prospek ekonomi AS kedepan. 

___

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper