Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini Berisiko Sideways

IHSG diprediksi bergerak sideways dalam rentang 6.660-6.700 pada perdagangan pekan ini antara 19­–23 Juni 2023 akibat investor cenderung wait and see.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak sideways dalam rentang 6.660-6.700 pada perdagangan pekan ini antara 19­–23 Juni 2023 akibat investor cenderung wait and see

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan pergerakan IHSG pekan ini akan dipengaruhi beberapa sentimen di antaranya proyeksi suku bunga Bank Indonesia (BI), testimoni Jerome Powell, serta pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral China. 

“RDG BI diproyeksikan akan menahan suku bunga BI 7-Day reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen,” katanya dalam riset tertulis, Senin (19/6/2023). 

Ratih mengatakan suku bunga pada level 5,75 persen tersebut telah berjalan sejak Januari 2023. Pertimbangan BI masih perlu menahan suku bunga adalah Bank Sentral beberapa negara, khususnya The Fed masih belum benar-benar memberikan sinyal dovish.

Meskipun jika melihat tren inflasi tahunan secara domestik telah turun ke level 4 persen YoY pada Mei 2023, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 4,33 persen YoY, sekaligus berada dalam target BI sebesar 2-4 persen. 

Selain sentimen suku bunga BI, katalis yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar ekuitas di minggu depan adalah testimoni Chairman The Fed, Jerome Powell di hadapan kongres untuk memberikan arah kebijakan moneter serta prospek ekonomi AS kedepan. 

“Sektor yang menarik dicermati adalah sektor consumer primer dan non primer di tengah landainya harga komoditas dan inflasi yang terjaga,” jelas Ratih. 

Sentimen Bank Sentral China (PBoC) memangkas suku bunga acuan seven-day reverse repurchase rate sebesar 10 bps ke level 1,9 persen akan berdampak pada sektor basic materials. Pemangkasan suku bunga tersebut diharapkan dapat menjadi asa untuk membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi China, sehingga berpotensi meningkatkan ekspor non migas nasional. 

Sementara itu, pada perdagangan pekan lalu, IHSG secara kumulatif menguat 0,06 persen dan ditutup di level 6.698. Sentimen terkait kebijakan The Fed yang sesuai ekspektasi dengan menahan suku bunga pada level 5,00 persen-5,25 persen menjadi katalis positif. 

Meski begitu pelaku pasar masih harus mencermati isyarat The Fed yang berencana menaikkan suku bunga hingga 2 kali lagi di tahun 2023. Kebijakan The Fed yang menahan suku bunga tersebut memberikan dorongan bagi sektor material dasar, di mana dalam sepekan tumbuh 1,74 persen seiring optimisme terhadap ekspansinya ekonomi setelah melalui tingkat suku bunga tinggi. Sejalan dengan itu saham di sektor growth stock, yaitu teknologi juga menguat minggu lalu 1,73 persen. 

Seiring dengan katalis tersebut, beberapa saham rekomendasi Ajaib Sekuritas adalah 

  • (Buy) EXCL di area Rp2.020 dengan target harga pada resistance di level Rp2.120 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.980.
  • (Buy) BRPT di area Rp770 dengan target harga pada resistance di level Rp810 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp730.
  • (Buy) ACES di area Rp650 dengan target harga pada resistance di level Rp700 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp610.

___

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper