Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat pagi setelah bank sentral mempertahankan suku bunga.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 0,09 persen ditutup pada US$1.970,70 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$1.972,80 dan terendah di US$1.936,10.
Federal Reserve AS memutuskan mempertahankan suku bunga utama tidak berubah pada pertemuan kebijakan moneter Juni, memberikan waktu untuk menilai data tambahan. Keputusan itu menjatuhkan dolar AS dan mendukung emas.
Logam kuning mendapat sedikit dukungan saat dolar merosot ke posisi terendah beberapa minggu setelah keputusan Fed, dengan prospek kenaikan suku bunga lebih banyak membuat para pedagang sebagian besar waspada terhadap aset non-yielding.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, terakhir turun 0,8 menjadi 102,11, setelah di awal sesi jatuh ke 102,08, level terendah lima minggu.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) yang menaikkan suku bunga acuannya sebesar seperempat persentase poin, seperti yang diharapkan, agak membatasi pertumbuhan emas.
Baca Juga
Data ekonomi yang dirilis Kamis (15/6) juga beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS mencapai 262.000 dalam pekan yang berakhir 10 Juni, tidak berubah dari tingkat revisi minggu sebelumnya. Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran turun ke 249.000 dari 261.000 yang awalnya dilaporkan untuk minggu sebelumnya.
Federal Reserve melaporkan bahwa produksi industri AS turun 0,2 persen pada Mei dari April, mengakhiri kenaikan dua bulan berturut-turut.
Indeks Empire State Federal Reserve New York melompat ke pembacaan 6,6 pada Juni dari negatif 31,8 pada bulan sebelumnya. Para ekonom memperkirakan pembacaan negatif 16.
Indeks manufaktur Federal Reserve Philadelphia tergelincir lebih jauh ke pembacaan negatif 13,7 pada Juni dari negatif 10,4 pada bulan sebelumnya. Para ekonom mengharapkan pembacaan negatif 14,8.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS naik 0,3 persen dari April hingga Mei, didorong oleh penjualan dealer mobil dan suku cadang yang lebih kuat. Para ekonom telah memperkirakan penurunan penjualan untuk bulan tersebut.