Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Harga Emas Hari Ini, Investor Takut The Fed Masih Agresif

Harga emas berpeluang turun untuk jangka pendek bila masih dibayangi sentimen naiknya nilai imbal hasil surat berharga pemerintah AS.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas hari ini berpeluang melemah setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada bulan ini, namun memberi sinyal untuk kenaikan lebih lanjut pada pertemuan berikutnya.

Tim analis Monex Investindo Futures mencatat harga emas bergerak turun US$1,70 ke level penutupan US$1.941,57 pada akhir perdagangan Rabu (14/6). Emas dinilai tertekan oleh kabar peluang kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS sebesar 0,50 persen higga akhir tahun 2023.

The Fed mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 5,25 persen pada dini hari tadi, dengan indikasi peluang kenaikan tingkat suku bunga dua kali lagi hingga akhir tahun 2023, seiring data tenaga kerja dan inflasi yang lebih baik,” tulis analis Monex dalam riset, Kamis (15/6/2023).

Adapun dolar AS sempat melemah kemarin, tetapi berbalik menguat setelah kabar The Fed berpeluang menaikkan tingkat suku bunga acuan hingga 50 basis poin sampai akhir tahun.

Hari ini, kata Monex, emas berpeluang turun untuk jangka pendek bila masih dibayangi sentimen naiknya nilai imbal hasil surat berharga pemerintah AS seiring ekspektasi naiknya tingkat suku bunga acuan The Fed selanjutnya.

Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi jual untuk emas:

  • Entry Price: US$1.939 - US$1.941
  • Level Support 1: US$1.938
  • Level Support 2: US$1.935
  • Level Resistance 1: US$1.942
  • Level Resistance 2: US$1.945

Dengan jeda dan pandangan hawkish dari The Fed yang diantisipasi oleh pasar, fokus investor sekarang akan beralih ke China. Mengutip Bloomberg, Kamis (15/8/2023), Bank Rakyat China (PBOC) memangkas suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah membuka jalan bagi bank untuk menurunkan suku bunga pinjaman minggu depan.

Langkah PBOC juga merupakan bagian dari upaya stimulus yang lebih luas untuk mendukung permintaan real estat dan domestik. Sentimen tersebut datang menjelang angka penjualan ritel dan output industri yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan lebih lanjut dalam pemulihan ekonomi Negeri Panda.

Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.

16:21 WIB
Emas Comex turun 1,31 persen

Harga emas spot ambles 0,39 persen atau 7,60 poin ke US$1.934,92 per troy ounce pada 15.19 WIB.

Harga emas Comex kontrak Agustus 2023 anjlok 1,31 persen atau 25,80 poin ke US$1.943,10 per troy ounce. 

14:48 WIB
Emas spot turun 0,44 persen

Harga emas spot turun 0,44 persen atau 8,51 poin ke US$1.934,01 per troy ounce pada 12.44 WIB.

Sementaar itu, emas COmex kontrak Agustus 2023 anjlok 1,22 persen atau 24 poin ke US$1.944,90 per troy ounce. 

12:19 WIB
Harga emas anjlok 1,23 persen

Harga emas spot turun 0,50 persen atau 9,75 poin ke US$1.932,77 per troy ounce pada 12.17 WIB.

Adapun emas Comex kontrak Agustus 2023 ambles 1,23 persen atau 24,30 poin ke US$1.944,60 per tory ounce. 

11:11 WIB
Emas Comex ambles 1,14 persen

Harga emas spot melemah 0,43 persen atau 8,33 poin ke US$1.934,19 per troy ounce pada 11.06 WIB. 

Adapun emas Comex kontrak Agustus 2023 ambles 1,14 persen atau 22,40 poin ke US$1.946,50 per troy ounce. 

09:45 WIB
Emas Comex dan spot kompak turun

Harga emas spot melemah 0,39 persen atau 7,57 poin ke US$1.934,95 per troy ounce pada 09.40 WIB.

Adapun emas Comex kontrak Agustus 2023 turun 1,17 persen atau 23 poin ke US$1.945,90 per troy ounce. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper