Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Menguat ke Rp14.857, Dolar AS Tertekan Ekspektasi The Fed Tahan Suku Bunga

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke posisi Rp14.857 pada Selasa (6/6/2023).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke posisi Rp14.857 pada Selasa (6/6/2023). /Bank Indonesia
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke posisi Rp14.857 pada Selasa (6/6/2023). /Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke posisi Rp14.857 pada Selasa (6/6/2023). Penguatan terjadi seiring adanya ekspektasi the Fed akan menahan laju kenaikan suku bunga.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka menguat 0,22 persen ke Rp14.857  per dolar AS. Adapun indeks dolar AS terkoreksi ke level 104,00.

Beberapa mata uang kawasan Asia yang dibuka menguat terhadap dolar AS pagi ini adalah won Korea Selatan naik 0,55 persen, dolar Taiwan naik 0,07 persen, dan baht Thailand naik 0,04 persen

Sementara itu, mata uang kawasan Asia yang melemah di hadapan dolar AS adalah ringgit Malaysia turun 0,52 persen, rupee India turun 0,45 persen, dan yuan China turun 0,15 persen.

Selanjutnya, peso Filipina turun 0,03 persen, dolar Hong Kong turun 0,02 persen, yen Jepang turun 0,01 persen, dan dolar Singapura turun 0,01 persen.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melanjutkan reli terhadap dolar AS hari ini. Proyeksi ini didasari oleh adanya ekspektasi the Fed akan melakukan jeda dalam menaikan suku bunga pada Juni 2023.

Data perekonomian AS menunjukkan adanya pertumbuhan di bawah ekspektasi pasar seperti data aktivitas sektor jasa dan pesanan pabrik. Selain itu, survei CME Fed Watch Tool menunjukkan peningkatan probabilitas the Fed akan melakukan jeda di Juni ini dari 74,75 persen menjadi 77,1 persen.

“Selain itu, dengan disetujuinya batas atas utang AS, pelaku pasar bani lagi masuk ke aset berisiko,” ujar Ariston dalam riset, Selasa (6/6/2023).

Dari dalam negeri, adanya koreksi pada kenaikan inflasi meningkatkan keyakinan para pelaku pasar akan pertumbuhan perekonomian Tanah Air. Hal ini juga yang akan mendukung penguatan rupiah pada hari ini.

Di sisi lain, pelaku pasar dinilai perlu mewaspadai sentimen pasar yang tidak terlalu bullish untuk aset berisiko pada pagi ini. Adapun, indeks saham Asia bergerak variatif dan nilai tukar regional bergerak sedikit melemah terhadap dollar AS.

Ariston memproyeksi rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.850, dengan potensi pelemahan ke arah Rp14.950 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper