Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengolah makanan beku berbasis udang afiliasi Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP), berencana meningkatkan penjualan dan kapasitas produksi pada 2023. Hal itu menjadi pertimbangan utama RUPS untuk tidak membagikan dividen.
PMMP pada Senin (5/6/2023) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022. RUPS menyetujui PMMP tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham dari perolehan laba pada 2022.
"RUPS menyetujui penggunaan laba bersih PMMP untuk tahun buku 2022 sepenuhnya untuk memperkuat modal dan sebagai dana cadangan perseroan," papar Martinus Soesilo, Direktur Utama PMMP, dalam keterangan resmi, Selasa (6/6/2023).
Menurutnya, PMMP sedang melaksanakan pembangunan pabrik ke-9 yang ditargetkan rampung pada semester II/2023. Oleh karena itu, PMMP memiliki kebutuhan modal kerja yang cukup besar untuk memulai operasional pabrik tersebut.
Pada 2022, PMMP mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar US$ 190,7 juta, meningkat sebesar 8,5 persen secara tahunan (YoY) dari sebelumnya sebesar US$175,8 juta.
PMMP juga membukukan laba bersih sebesar US$7,5 juta selama tahun 2022, menurun jika dibandingkan dengan pencapaian laba bersih Perseroan tahun 2021 sebesar US$9,2 juta.
Baca Juga
Martin menyampaikan selama tahun 2022, di tengah tingginya tingkat inflasi di Amerika Serikat sebagai pasar utama perseroan, PMMP masih mampu meningkatkan penjualan. Hal itu didukung oleh meningkatnya kapasitas produksi PMMP dengan mulai beroperasinya pabrik ke-8.
Namun, selama semester II/2022, adanya kenaikan harga raw material menyebabkan penurunan cukup signifikan pada laba kotor perseroan akibat meningkatnya harga pokok penjualan. Kendati demikian PMMP tetap konsisten fokus untuk meningkatkan porsi penjualan produk value added shrimp.
“Pada 2022, porsi penjualan value added shrimp mencapai 30,7 persen dari total penjualan, naik dari 2021 sebesar 22 persen,” jelas Martin.
Total penjualan value added shrimp tahun 2022 mencapai US$56,1 juta, meningkat 47,1 persen YoY dari pencapaian tahun 2021 sebesar US$38,1 juta.
Penjualan raw shrimp tahun 2022 mencapai US$44,7 juta, meningkat sebesar 12,9 persen YoY dari pencapaian tahun 2021 sebesar US$39,6 juta. Sebaliknya, total penjualan cooked shrimp tahun 2022 mencapai US$89,9 juta, menurun 8,3 persen YoY dari sebelumnya US$98,1 juta.
Christian Jonathan Sutanto, Sekretaris Perusahaan PMMP, menyampaikan bahwa PMMP menargetkan untuk mampu kembali meningkatkan penjualan pada 2023 sekitar 10 persen-15 persen.
“Kami menargetkan kenaikan sebesar 10 persen–15 persen untuk penjualan 2023, mengingat adanya pemulihan ekonomi di Amerika Serikat sejak kuartal II,” ujar Christian.
Selain itu, Christian juga menyebutkan bahwa penjualan Perseroan ke Jepang menunjukkan peningkatan yang sangat baik sejak awal tahun 2023, yang disebabkan tingginya permintaan.
“Sejak awal tahun, penjualan kami ke Jepang meningkat secara drastis, mengingat Jepang sendiri yang mulai membuka kembali pintu bagi para turis, sehingga industri pariwisata Jepang mampu meningkat secara signifikan dan hal ini berdampak ke peningkatan permintaan dari para pelanggan kami di Jepang," imbuhnya.
Perseroan juga optimistis pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan bangkitnya industri pariwisata di negara-negara Asia, khususnya Jepang, mampu menjadi katalis positif bagi PMMP meningkatkan penjualan pada 2023. Namun, kendala kenaikan beban angkut masih menjadi tantangan untuk mampu menjaga tingkat profitabilitas.
Selain itu, PMMP untuk mengembangkan produknya dengan menambahkan varian Alaskan Fish ke dalam portofolio penjualan.
“Kami sedang tahap awal menjajaki produk baru, yakni Alaskan Fish, yang rencananya akan kami produksi di pabrik kami yang terbaru, kami sedang dalam tahap negosiasi dan diskusi dengan para pembeli,” jelas Christian.
PMMP merupakan emiten pengolahan udang terafiliasi Kaesang Pangarep. Pada 9 November 2021, PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat membeli sebanyak 188,24 juta saham atau sebesar 8 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PMMP, dengan harga Rp490 per saham.
Transaksi tersebut adalah bentuk investasi sebagai portofolio saham secara langsung. Total dana yang dikeluarkan untuk pembelian saham PMMP tersebut adalah sekitar sebesar Rp92,2 miliar. Adapun, GK Hebat merupakan platform akselerator UMKM yang didirikan oleh Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo, pada 2019 lalu.