Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengolahan udang terafiliasi Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) masih berfokus untuk ekspansi. Perseroan menargetkan bisa mulai membagikan dividen dua tahun lagi.
Corporate Secretary PMMP Christian Jonathan Sutanto mengatakan, untuk tahun 2022 sampai 2025, laba bersih Perseroan masih dialirkan fokus untuk melakukan ekspansi.
“Terkait dengan dividen ke depan, mungkin tahun ini dari laba bersih belum karena kita lagi ekspansi usaha. Harusnya karena pabrik kesembilan cukup besar, tapi sampai 2023-2025 nggak akan bangun lagi. Jadi semoga kalau sudah selesai bangun yang kesembilan, kita akan start bayar dividen,” jelas Christian, Jumat (27/1/2023).
Pada 2023, PMMP yang bergerak dalam bidang pengolahan udang, menargetkan bisa meraup pendapatan hingga mencapai US$220 juta. Target tersebut naik dari pada 2021 US$176 juta dan 2022 di US$190 juta.
Sementara itu, target laba bersih perseroan masih konservatif di angka US$12 juta – US$13 juta, karena masih melihat arah pergerakan harga kontainer yang masih fluktuatif.
Pada 2022 sendiri PMMP menargetkan pendapatan di US$190 juta – US$200 juta, yang kenaikannya bersumber dari pabrik kedelapan yang sudah bisa beroperasi penuh dan dibangun menggunakan dana IPO. Namun, laba bersih stabil di US$10 juta – US$11 juta karena harga kontainer kapal yang tinggi.
Baca Juga
"Penambahan pendapatan dan produksi seiring dengan rampungnya pabrik kesembilan, salah satu pabrik yang memiliki kapasitas produksi terbesar," kata Christian.
Dia mengatakan rencana bisnis untuk pabrik kesembilan adalah untuk menangkap potensi kenaikan permintaan dari Amerika Serikat, yang nantinya akan tetap fokus pada produk makanan dan produk tambah nilai.
“Lokasi kita di Situbondo itu sekitar 17 hektare, dan baru kepakai sekitar 10 hektare jadi cukup untuk bangun dua pabrik lagi. Tahun 2022 kita mencapai penjualan sekitar 22.000 ton dan dengan adanya pabrik kesembilan kita bisa mengincar 25.000 ton, tapi karena baru akan selesai Juli 2023 jadi masih half utilize, jadi kita menargetkan sekitar 23.500 ton atau sekitar 12-13 persen dari tahun lalu,” jelasnya.
Di samping itu, pabrik kesembilan ini juga ditargetkan akan selesai pada awal semester II tahun ini dan dapat menggenjot pendapatan usaha perseroan sebesar 20 persen–25 persen ke depannya. Christian menjelaskan Indonesia merupakan negara nomor tiga terbesar dalam hal pemasok udang ke Amerika Serikat.
“Karena ada value added, kita bisa kirim juga produk kita ke sana, profitabilitasnya lebih bagus, permintaan stabil, dan pemasoknya sedikit. Ini akan kita kejar juga karena dengan produk value added ini kita tidak ketiban price flow,” imbuhnya.