Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Laba Merdeka Copper Gold (MDKA) Anjlok 95,5 Persen Kuartal I/2023

Emiten pertambangan mineral PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) membukukan penurunan laba bersih karena peningkatan beban.
Emiten pertambangan mineral PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) membukukan penurunan laba bersih karena peningkatan beban.
Emiten pertambangan mineral PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) membukukan penurunan laba bersih karena peningkatan beban.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan logam Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) membukukan penurunan laba bersih meski pendapatan usaha terpantau naik di kuartal I/2023. Laba MDKA tertekan lonjakan beban pendapatan.

Berdasarkan laporan keuangan, MDKA membukukan pendapatan usaha sebesar US$214,21 juta atau setara dengan Rp3,20 triliun (kurs jisdor 31 Maret Rp14.977). Angka tersebut naik 74,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$123,08 juta. 

Pendapatan tersebut ditopang oleh segmen penjualan emas, perak, katoda tembaga dan feronikel ke pihak ketiga domestik sebesar US$127,65 juta, naik tajam dibanding kuartal I/2022 yang tercatat hanya US$6,12 juta. 

Sementara itu, penjualan ke pihak ketiga di pasar ekspor tercatat sebesar US$86,89 juta turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$116,71 juta. Pendapatan tersebut dikurangi biaya realisasi lindung nilai sebesar US$1,30 juta. 

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok MDKA juga melambung 135,84 persen menjadi US$182,67 juta atau setara Rp2,73 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat hanya US$77,45 juta. 

Beban terbesar disumbang oleh biaya pengolahan sebesar US$189,08 juta, disusul oleh biaya pertambangan sebesar US$25,57 juta, biaya penyusutan US$19,45 juta, biaya amortasi sebesar US$5,26 juta dan biaya pemurnian sebesar US$323.079. 

Alhasil laba kotor tercatat sebesar US$31,54 juta atau setara Rp472,40 miliar, turun 30,87 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$45,63 juta.

Kemudian laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$3,11 juta atau setara dengan Rp46,62 miliar, ambles 95,53 persen dibandingkan kuartal I/2022 yang tercatat sebesar US$69,65 juta. 

Sementara itu liabilitas MDKA per 31 Maret tercatat sebesar US$1,96 miliar dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar US$1,21 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar US$747,75 juta. Sementara itu ekuitas tercatat sebesar US$2,04 miliar dan aset sebesar US$4 miliar.

Pada perdagangan Senin (5/6/2023) pukul 15.00 WIB, saham MDKA naik 2,67 persen atau 80 poin menjadi Rp3.080. Sepanjang hari ini, saham MDKA bergerak di rentang Rp2.870-Rp3.130.

Kapitalisasi pasarnya Rp74,26 triliun dengan valuasi PER 305,14 kali. Sepanjang 2023, saham MDKA maish turun 25,24 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper