Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Turun tapi Laba Malah Naik, Ini Kata Bos Kobexindo (KOBX)

Emiten distributor alat berat PT Kobexindo Tractors Tbk. (KOBX) membukukan pendapatan Rp525,11 miliar pada kuartal I/2023 turun 21,27 persen secara yoy.
Petugas melakukan pemeriksaan alat berat di pergudangan Kobexindo, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas melakukan pemeriksaan alat berat di pergudangan Kobexindo, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor alat berat PT Kobexindo Tractors Tbk. (KOBX) membukukan pendapatan Rp525,11 miliar pada kuartal I/2023 atau turun 21,27 persen secara year-on-year (yoy) dibanding periode tahun sebelumnya Rp667,01 miliar. Di saat bersamaan, laba bersih perseroan justru tercatat naik.

Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih KOBX yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp63,64 miliar. Laba tersebut naik 12,24 persen yoy dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp56,54 miliar.

Direktur Utama Kobexindo Andry B. Limawan menjelaskan alasan perseroan mengalami kenaikan laba pada tiga bulan pertama tahun 2023 salah satunya disebabkan oleh keuntungan dari selisih kurs. 

Tahun ini perseroan merubah metode pencatatan ke rupiah. Hal itu dikarenakan KOBX kini telah menggunakan mata uang rupiah dalam sebagian besar transaksi dan sebagai bagian dari mitigasi risiko dari volatilitas mata uang. 

"Perubahan ini menyebabkan kenaikan laba selisih kurs di triwulan pertama tahun 2023 ini," ujar Andry dalam keterangannya dikutip Senin, (5/6/2023).

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan KOBX ditopang oleh penjualan unit alat berat yang menjadi kontributor terbesar mencapai Rp367,19 miliar. Angka tersebut setara kontribusi sebesar 69,93 persen terhadap pendapatan secara konsolidasi pada kuartal I/2023.

"Segmen penjualan unit alat berat pada tiga bulan pertama tercatat mengalami perlambatan. Hal itu disebabkan adanya penjualan fleet atau penjualan alat berat secara bundling yang tertunda dan baru akan terealisasi pada triwulan II/2023 mendatang," katanya.

Kontributor terbesar kedua perseroan adalah segmen suku cadang yang berkontribusi sebesar 13,17 persen terhadap pendapatan konsolidasi atau sebesar Rp69,14 miliar. 

Selanjutnya, segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan berkontribusi sebesar 11,71 persen atau senilai Rp61,47 miliar. Segmen ini bahkan tercatat sebagai segmen dengan pertumbuhan tertinggi yakni 103 persen jika dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp30,14 miliar.

Sedangkan segmen sewa alat berat dan sewa bangunan tercatat berkontribusi sebesar 5,20 persen atau senilai Rp27,30 miliar terhadap pendapatan secara konsolidasi. Total pendapatan dari keempat segmen KOBX sebesar Rp525,11 miliar.

Adapun, beban pokok pendapatan perseroan tercatat turun 18,18 persen yoy menjadi Rp440,51 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp538,42 miliar. Alhasil, laba bruto terpangkas 34,20 persen menjadi Rp84,60 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset KOBX tumbuh menjadi Rp3,18 triliun hingga 31 Maret 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp2,84 triliun.

Liabilitas perseroan naik menjadi Rp2,60 triliun dibanding akhir 2022 sebesar Rp2,32 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp580,94 miliar dibanding Desember 2022 sebesar Rp520,07 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper