Bisnis.com, JAKARTA – Emiten media grup Bakrie PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) berhasil menurunkan rugi 63,97 persen meski pendapatan turun 30,07 persen per kuartal I/2023. Hal ini lantaran terdapat beberapa pos beban yang menurun disertai adanya laba selisih kurs.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023, VIVA mencatatkan pendapatan sebesar Rp322,84 miliar pada tiga bulan pertama 2023. Pendapatan ini turun 30,07 persen dari Rp461,72 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).
Secara rinci, pendapatan dari iklan mencapai Rp314,81 miliar atau turun 31,09 persen, dan pendapatan dari non-iklan sebesar Rp8,03 miliar atau naik 66,5 persen.
Beban usaha VIVA juga menurun seiring adanya penurunan pendapatan. Beban usaha turun 15,78 persen dari Rp424,82 miliar menjadi Rp352,82 miliar per kuartal I/2023.
Beban usaha VIVA terdiri dari beban program dan penyiaran sebesar Rp148,22 miliar atau turun 26,35 persen, dan beban umum dan administrasi sebesar Rp209,6 miliar atau turun 6,26 persen.
Selain beban usaha, VIVA mencatatkan adanya laba selisih kurs neto sebesar Rp303,91 miliar per kuartal I/2023. Pos ini sebelumnya tercatat rugi Rp29,61 milair per kuartal I/2022.
Baca Juga
Kemudian, beban lain-lain neto juga tercatat menyusut 88,48 persen dari Rp234,06 miliar menjadi Rp26,96 miliar.
Alhasil VIVA mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp77,53 miliar per kuartal I/2023. Rugi ini turun 63,97 persen dari Rp215,22 miliar secara YoY.
Adapun hingga akhir Maret 2023, VIVA mencatatkan jumlah aset senilai Rp8,45 triliun. Jumlah aset tersebut turun dari Rp8,87 triliun dibandingkan akhir Desember 2022.
Jumlah liabilitas VIVA mencapai Rp10,1 triliun per 31 Maret 2023. Angka ini turun dari Rp10,45 triliun per 31 Desember 2022.
Sementara itu, jumlah ekuitas VIVA mencapai Rp1,65 triliun sampai kuartal I/2023. Ekuitas tersebut naik dari Rp1,58 triliun dibandingkan akhir 2022.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi peningkatan 8,62 persen dari Rp36,69 miliar menjadi Rp39,85 miliar.