Bisnis.com, JAKARTA – Grup Bakrie PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) mengalami kerugian sebesar Rp1,72 triliun sepanjang 2022. Selain itu, VIVA juga mencatatkan ekuitas yang negatif atau defisiensi ekuitas sebesar Rp1,58 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, VIVA mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,69 triliun sepanjang 2022. Pendapatan tersebut turun 6,26 persen dari Rp1,81 triliun pada periode yang sama sebelumnya atau year-on-year (YoY).
Secara rinci, pendapatan segmen iklan mencapai Rp1,65 triliun atau turun 7,63 persen dari Rp1,79 triliun. Kemudian pendapatan non-iklan mencapai Rp44,1 miliar atau naik 110,35 persen dari Rp20,96 miliar.
Beban usaha VIVA tercatat mencapai Rp1,65 triliun sepanjang 2022. Beban tersebut turun 0,44 persen dari Rp1,66 triliun pada 2021.
VIVA masih mencatatkan laba usaha turun 72,38 persen dari Rp146,6 miliar menjadi Rp40,48 miliar sepanjang 2022.
Meski demikian, VIVA mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp1,71 triliun pada 2022. Rugi tersebut membengkak 94,65 persen dari Rp883 miliar pada 2021.
Baca Juga
Selain itu, VIVA juga menderita rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,72 triliun sepanjang 2022. Naik 93,39 persen dari rugi sebesar Rp890,12 miliar pada 2021.
Adapun hingga akhir Desember 2022, VIVA mencatatkan total aset senilai Rp8,87 triliun. Aset tersebut naik dari Rp8,57 triliun dibandingkan akhir Desember 2021.
Total liabilitas VIVA tercatat sebesar Rp10,45 triliun per 31 Desember 2022. Naik dari Rp9,19 triliun per 31 Desember 2021.
Sementara itu, VIVA mencatatkan ekuitas yang negatif atau defisiensi ekuitas sebesar Rp1,58 triliun sepanjang 2022. Defisiensi ekuitas tersebut meningkat dari Rp617,33 miliar dari akhir 2021.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi penurunan 17,93 persen dari Rp16,75 miliar menjadi Rp13,74 miliar.
Sebelumnya, Managing Director VIVA Arief Yahya mengatakan bisnis digital menunjukkan kinerja menjanjikan karena distribusi konten FTA ANTV dan TvOne melalui berbagai platform digital yang dikenal dengan strategi 360 derajat.
Menurutnya strategi 360 derajat tersebut berhasil meningkatkan engagement pemirsa yang dapat menikmati konten dimanapun, kapanpun, dengan perangkat apapun.
"Kami memandang transformasi digital merupakan suatu keniscayaan dan dengan modal aset digital, kreativitas, serta kesiapan platform, VIVA siap untuk bersaing di kancah digital," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (14/12/2022).