Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada hari terakhir perdagangan pekan ini masih dalam tren melanjutkan pelemahan.
Kemarin rupiah ditutup melemah ke level Rp14.985 pada perdagangan, Selasa (30/5/2023). Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,09 persen ke Rp14.985 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,18 persen ke 104,39.
Mata uang Asia lainnya seperti yen Jepang naik 0,14 persen, dolar Singapura turun 0,05 persen, dolar Taiwan naik 0,02 persen, won Korea Selatan turun 0,23 persen, dan peso Filipina turun 0,45 persen.
Kemudian rupee India turun 0,15 persen, yuan China melemah 0,30 persen, ringgit Malaysia turun 0,18 persen, dan baht Thailand turun 0,39 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS mengalami kenaikan yang signifikan hari ini akibat trader yang sedang menganalisa potensi kenaikan suku bunga Federal Reserve. Selain itu, sentimen juga datang dari kesepakatan plafon utang AS yang telah disetujui melalui kongres yang terpecah.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik, Kevin McCarthy, mencapai kesepakatan akhir pekan lalu untuk menunda plafon utang hingga 2025, dan membatasi sejumlah pengeluaran federal untuk mencegah resesi akibat gagal bayar utang. Namun, kesepakatan ini masih harus melewati kongres yang terpecah.
Sementara itu, dari dalam negeri pelaku pasar merespon positif utang pemerintah yang mengalami penurunan. Posisi utang pemerintah sampai dengan akhir April 2023 tercatat sebesar Rp7.849,89 triliun, turun Rp28,19 triliun dari Maret yakni Rp7.879,07 triliun.
Posisi ini masih berada di bawah batas aman sebagaimana diatur dalam perundang-undangan. Nominal utang pemerintah tersebut diikuti dengan rasio utang sebesar 38,15 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Kementerian Keuangan mencatat baik secara nominal maupun rasio, posisi utang pemerintah menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Nominal utang pemerintah saat ini terbilang masih aman, mengingat Undang-undang No. 17/2003 tentang Keuangan Negara menetapkan batas aman atau threshold rasio utang pemerintah maksimal 60 persen dari PDB dan defisit APBN maksimal 3 persen dari PDB.
Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.950-Rp15.000.