Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berisiko melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023) seiring dengan meningkatnya harapan bahwa Rancangan Undang-undang (RUU) pagu utang AS akan menemukan titik cerah.
Pada penutupan perdagangan Selasa (30/5/2023), harga emas menguat memperpanjang keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun di tengah ketegangan baru mengenai apakah kesepakatan pagu utang AS antara Gedung Putih dan Partai Republik akan melewati Kongres.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terangkat 14,00 dolar AS atau 0,71 persen menjadi ditutup pada 1.977,10 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.981,90 dolar AS dan terendah di 1.949,60 dolar AS.
Pada perdagangan sesi-sesi sebelumnya emas berjangka terdongkrak 60 sen atau 0,03 persen menjadi 1.944,30 dolar AS pada Jumat (26/5/2023), setelah terpuruk 20,90 dolar AS atau 1,06 persen menjadi 1.943,70 dolar AS pada Kamis (25/5/2023), dan tergelincir 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi 1.964,60 dolar AS pada Rabu (24/5/2023).
Bursa Comex ditutup pada Senin (29/5/2023) untuk libur Memorial Day.
Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy mencapai kesepakatan pada Sabtu (27/5/2023) malam untuk menaikkan batas utang pemerintah federal AS. Perjanjian tersebut sekarang menunggu untuk disahkan oleh Kongres.
Baca Juga
“Tidak perlu banyak untuk mengganggu kesepakatan utang ini karena optimisme tetap ada bahwa Kongres tidak akan main-main dengan menempatkan ekonomi pada risiko bencana yang tidak perlu,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA seperti dikutip Antara.
Tetapi dia mengakui berita utama media yang mengutip beberapa Republikan di Dewan Perwakilan Rakyat sebagai menentang pemotongan kesepakatan oleh Ketua Kevin McCarthy dengan Presiden Joe Biden, bahkan ketika kepemimpinan partai tersebut tampaknya bertekad untuk mencegah gagal bayar utang AS.
“Kehancuran total dalam kepercayaan yang datang dengan gagal bayar AS akan memicu momen de-risking yang akan menurunkan semuanya termasuk emas,” tambah Moya.
Sementara itu, ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lainnya oleh Federal Reserve pada Juni telah meningkat setelah rilis data inflasi AS pada Jumat (26/5/2023).
The Conference Board melaporkan Selasa (30/5/2023) bahwa indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 102,3 pada Mei dari 103,7 pada April. Ini adalah keempat kalinya dalam lima bulan indeks kepercayaan konsumen AS secara keseluruhan menurun.
Investor sedang menunggu laporan pekerjaan bulanan besar yang akan keluar pada Jumat (2/6/2023).
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 12,10 sen atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 23,239 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terpangkas 6,20 dolar AS atau 0,60 persen, menjadi menetap pada 1.021,90 dolar AS per ounce.
Tim Monex Investindo Futures memproyeksi harga emas di sesi Asia pagi ini (31/5) berpeluang turun di tengah outlook menguatnya dolar AS, karena permintaan terhadap aset safe haven mata uang AS, dibalik kegugupan pasar terhadap ketidakpastian akan tercapainya kesepakatan plafon utang AS seiring dilaporkan bahwa anggota partai Republik AS Chip Roy dan Ralph Norman yang menunjukkan kesiapannya untuk menolak plafon utang AS.
Selain itu pasar juga perlu pertimbangkan pernyataan presiden Fed Richmond Thomas Barkin yang cenderung hawkish dimana dia mengatakan bahwa inflasi masih dipandang terlalu tinggi daripada yang diharapkan oleh semua orang.