Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Kripto Kompak Merah, Investor Tunggu Kesepakatan Pagu Utang AS

Mayoritas aset kripto dengan kapitalisasi pasar besar kompak bergerak turun di tengah penantian investor mengenai hasil pertemuan Presiden AS Joe Biden.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas aset kripto dengan kapitalisasi pasar besar kompak bergerak turun di tengah penantian investor mengenai hasil pertemuan Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy soal pagu utang AS. 

Berdasarkan coinmarketcap.com pukul 12.50 WIB, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar Bitcoin (BTC) berada di posisi US$27. 091 per koin atau turun 0,32 dalam 24 jam. Sementara itu Ethereum (ETH) juga mengalami pelemahan hingga 0,24 persen menjadi US$1.841 per koin. 

Stablecoin USDT dan USDC juga sama-sama terlihat menunjukkan grafik menurun. USDT turun 0,01 persen sementara itu USDC turun 0,15 persen dalam 24 jam. Begitu pula dengan koin Cardano (ADA) yang juga melemah 0,23 persen ke posisi US$0,36 per koin. 

Koin Meme Dogecoin juga anjlok 1,18 persen ke posisi US$0,07 per koin. Solana (SOL) turun 0,43 persen dalam 24 jam sementara Shiba Inu anjlok 2,02 persen dalam 24 jam. 

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan Amerika Serikat tidak pernah mengalami gagal bayar utang sebelumnya maka akan sulit memprediksi bagaimana dampaknya ke pasar aset kripto seperti BTC. 

“Namun, jika The Fed melakukan langkah mendorong suku bunga lebih tinggi, maka akan menyebabkan tekanan kepada aset kripto, khususnya BTC,” katanya dalam riset mingguan, dikutip Rabu (24/5/2023). 

Harga Bitcoin cenderung bergerak di kisaran USD26.600 - 27.800 pada pekan ini. Investor masih menunggu perkembangan lebih lanjut plafon utang AS dan risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal AS terbaru yang dijadwalkan pada hari Rabu untuk menganalisis kebijakan moneter yang akan diambil dan data indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) di April. 

Sebelumnya pada tahun 2011 dan 2013 silam AS pernah diguncang ancaman serupa. Namun, bisa dicegah dengan adanya penundaan pembayaran utang, kenaikan plafon utang, dan efisiensi.

Namun di sisi lain, survey Markets Live (MLIV) Pulse oleh Bloomberg yang dipublikasikan Senin (15/5/2023), menunjukkan bahwa BTC menjadi salah satu pilihan aset warga Amerika Serikat jika pemerintah AS gagal memenuhi kewajiban bayar utang. BTC menempati posisi ketiga dibawah emas dan treasuries. 

Sekitar 8 persen responden investor profesional dan 11 persen responden investor ritel mengatakan bahwa mereka berniat untuk membeli BTC sebagai lindung nilai utama mereka terhadap skenario gagal bayar utang.

Menurut CME FedWatch data Selasa (23/5/2023), pasar menilai peluang 80,1 persen dari suku bunga dipertahankan stabil bulan depan. Sedangkan, terdapat peluang 19,9 persen dari kenaikan 25 basis poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper