Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan milik TP Rachmat PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) melanjutkan pertumbuhan kinerja sepanjang kuartal I/2023 di tengah harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang stabil. Pendapatan dan laba pada periode tiga bulan pertama 2023 tercatat naik daripada tahun sebelumnya.
Total penjualan DSNG selama kuartal I/2023 menembus Rp2,06 triliun, naik 25,6 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp1,64 triliun. Segmen minyak sawit tercatat berkontribusi sebesar Rp1,81 triliun atau naik 46,2 persen year-on-year (YoY), sementara segmen hasil kayu memperlihatkan penurunan 37,2 persen YoY menjadi Rp254,52 miliar.
Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo mengatakan hasil kurang menggembirakan dari segmen kayu disebabkan oleh penurunan permintaan produk panel maupun engineered floorings dari negara tujuan ekspor utama, seperti Jepang, Amerika Serikat, Kanada. Penurunan permintaan tidak lepas dari kondisi daya beli sektor properti di negara tersebut.
Di sisi lain, kenaikan kinerja ditopang oleh kenaikan volume penjualan CPO yang diiringi dengan kenaikan harga penjualan. DSNG mengakumulasi penjualan CPO sebanyak 140.646 ton pada kuartal I/2023, naik 44,3 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 yakni 97.461 ton. Kenaikan juga terlihat pada penjualan kernel sawit sebesar 21,9 persen secara tahunan dari 4.494 ton pada Januari—Maret 2022 menjadi 5.477 ton pada periode yang sama di 2023.
Sementara itu, harga jual rata-rata minyak sawit mentah bertengger di Rp11,97 juta per ton, naik 13,3 persen daripada kuartal I/2022 di Rp10,56 juta per ton. Namun harga jual rata-rata minyak kernel sawit tercatat turun 44,6 persen YoY dari Rp24,84 juta per ton menjadi Rp13,77 juta per ton.
"Pada kuartal pertama, produksi tandan buah segar kebun inti maupun plasma mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dengan produktivitas tonase per hektar yang kembali seperti sebelum kejadian El Nino dua tahun lalu,” kata Andrianto dalam keterangan resmi, Selasa (18/4/2023).
Baca Juga
Meskipun penjualan DSNG naik cukup signifikan, laba pada kurun Januari—Maret 2023 hanya naik 3,1 persen YoY dari Rp208,56 miliar menjadi Rp215,04 miliar. Margin laba DSNG tercatat turun dari 12,7 persen pada kuartal I/2022 menjadi 10,4 persen pada kuartal I/2023.
Andrianto mengemukakan penurunan margin dipicu oleh naiknya beban biaya pupuk serta pembelian tandan buah segar dari eksternal yang jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Margin dari pengolahan bahan baku eksternal cenderung lebih rendah daripada pengolahan hasil kebun inti.
Selama Januari sampai Maret 2023, DSNG melaporkan bahwa beban pokok pendapatannya mencapai Rp1,54 triliun. Angka itu naik 30,4 persen daripada periode yang sama pada 2022 sebesar Rp1,18 triliun.
“Selain itu, curah hujan yang tinggi pada awal tahun ini juga berpengaruh terhadap tingkat ekstraksi minyak sawit yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, sehingga ikut berdampak pada produksi CPO,” kata dia.