Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Sawit TP Rachmat (DSNG) Menanti Apresiasi Investor

Dharma Satya Nusantara (DSNG) optimistis tetap membukukan kinerja positif sepanjang 2023, yang dapat terefleksi ke harga sahamnya.
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -  Saham emiten perkebunan milik TP Rachmat PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari pertama usai libur Lebaran 2023. 

Mengutip data Bloomberg, saham DSNG terpantau turun 4,29 persen atau turun 30 poin ke Rp670 pada perdagangan Rabu (26/4/2023). Adapun, dibandingkan dengan sebulan lalu, harga sahamnya masih mencatat penurunan 2,90 persen. 

Direktur DSNG Jenti Widjaja mengatakan periode Ramadan dan Idulfitri tidak banyak berpengaruh pada kinerja DSNG. Namun, perseroan optimistis tetap bisa bertumbuh positif hingga akhir tahun. 

"Perkiraan kami produksi CPO sampai akhir tahun bisa naik sekitar 10 persen dibandingkan 2022, karena dengan semakin banyaknya luasan kebun yang menghasilkan. Dari sisi finansial, kami juga optimistis masih bisa tumbuh paling tidak single digit, karena faktor harga CPO yang masih cukup tinggi, meskipun tidak setinggi tahun 2022," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (26/4/2023). 

Pada kuartal pertama tahun ini, DSNG mencatat total penjualan menembus Rp2,06 triliun, naik 25,6 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp1,64 triliun. Segmen minyak sawit tercatat berkontribusi sebesar Rp1,81 triliun atau naik 46,2 persen year-on-year (YoY), sementara segmen hasil kayu memperlihatkan penurunan 37,2 persen YoY menjadi Rp254,52 miliar. 

Kenaikan kinerja ditopang oleh kenaikan volume penjualan CPO yang diiringi dengan kenaikan harga penjualan. DSNG mengakumulasi penjualan CPO sebanyak 140.646 ton pada kuartal I/2023, naik 44,3 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 yakni 97.461 ton. 

Kenaikan juga terlihat pada penjualan kernel sawit sebesar 21,9 persen secara tahunan dari 4.494 ton pada Januari—Maret 2022 menjadi 5.477 ton pada periode yang sama di 2023. Sementara itu, harga jual rata-rata minyak sawit mentah bertengger di Rp11,97 juta per ton, naik 13,3 persen daripada kuartal I/2022 di Rp10,56 juta per ton. Namun harga jual rata-rata minyak kernel sawit tercatat turun 44,6 persen YoY dari Rp24,84 juta per ton menjadi Rp13,77 juta per ton. 

Meskipun penjualan DSNG naik cukup signifikan, laba pada kurun Januari—Maret 2023 hanya naik 3,1 persen YoY dari Rp208,56 miliar menjadi Rp215,04 miliar. Margin laba DSNG tercatat turun dari 12,7 persen pada kuartal I/2022 menjadi 10,4 persen pada kuartal I/2023. 

"Dengan pencapaian kuartal I/2023, kami optimistis bahwa sampai akhir tahun produksi tandan buah segar dan CPO masih sesuai perkiraan semula yaitu tumbuh sekitar 10 persen," ungkap Jenti.

Adapun, pada 2023 DSNG menyiapkan total capex sekitar Rp800 miliar, terutama untuk infrastruktur, pembangunan PKS baru, replanting dan proyek-proyek untuk meningkatkan efisiensi dan mekanisasi. Selama kuartal I/2023 penyerapan capex masih fokus pada belanja modal rutin infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper