Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) mengajukan tawaran pembelian hingga 3 juta barel minyak mentah asam (sour crude oil) untuk mengisi Cadangan Minyak Strategisnya yang habis.
Mengutip Bloomberg, Selasa (16/5/2023), Departemen Energi AS mengatakan pengiriman ke dalam persediaan pemerintah darurat direncanakan pada Agustus, dengan hasil penawaran akan diumumkan pada Juni 2023. Langkah tersebut menandai upaya otoritas AS untuk mulai mengisi Cadangan Minyak Strategis setelah merilis lebih dari 200 juta barel tahun lalu, sebagian untuk mengekang harga energi yang tinggi.
Pengumuman itu mengirim minyak berjangka AS naik 0,5 persen untuk diperdagangkan di atas US$71 per barel.
Pedagang minyak telah mengamati dengan cermat setiap indikasi bahwa pemerintah AS akan mulai mengisi kembali cadangan, karena pembeliannya pasti akan memperketat pasar. Nilai minyak mentah asam yang dicari oleh Departemen Energi sudah dalam permintaan tinggi karena OPEC+ memangkas produksi. Setiap tarikan tambahan pada minyak domestik dapat membuat harga minyak lebih tinggi, berpotensi menaikkan harga bensin di tengah periode mengemudi musim panas.
Departemen Energi AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berencana untuk membeli kembali minyak mentah dengan harga lebih rendah dari harga jualnya di atas US$94 per barel pada 2022, sambil memperkuat keamanan energi dengan memberikan kepastian kepada industri.
Pemerintahan Biden pada musim gugur lalu mengatakan tujuannya adalah untuk mengisi kembali cadangan ketika harga berada di bawah kisaran US$67-US$72 per barel.
Baca Juga
Upaya sebelumnya untuk mengisi ulang persediaan melalui pembelian 3 juta barel lainnya, dibatalkan oleh Departemen Energi pada Januari 2023, setelah agensi tersebut mengatakan penawaran yang diterima terlalu mahal atau tidak memenuhi spesifikasi lainnya.
Selain pembelian langsung, agensi mengatakan bagian dari strateginya untuk mengisi kembali cadangan termasuk pengembalian minyak dari bursa sebelumnya, dan menghindari penjualan yang tidak perlu yang tidak terkait dengan gangguan pasokan.Departemen Energi AS akhirnya berhasil membatalkan sekitar 140 juta barel penjualan minyak yang diamanatkan oleh Kongres tahun lalu.
Cadangan saat ini menampung hampir 360 juta barel minyak, sekitar setengah dari total kapasitasnya.
Sekretaris Energi AS Jennifer Granholm mengatakan pemerintah ingin mengisi kembali cadangan minyak di tengah kritik dari Partai Republik yang menuduh Gedung Putih menggunakan pasokan darurat untuk memerangi kenaikan harga bensin sebelum pemilihan umum paruh waktu tahun lalu