Bisnis.com, JAKARTA — IPPE mendapat sorotan karena istri Virgoun, yakni Inara Rusli mengalami unrealized loss hingga 65,15 persen dari saham tersebut. Saham IPPE pun sempat mengalami suspensi dan kini berada di level Rp50.
PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) milik Sultan Subang Asep Sulaeman Sabanda tercatat berada di level Rp50 sekitar dua bulan terakhir. Selain itu, dari sisi fundamental IPPE mencatatkan arus kas dari aktivitas operasi minus Rp753,24 juta.
Berdasarkan data Bloomberg, saham IPPE mulai menyentuh level gocapan atau tepatnya di Rp57 pada perdagangan 31 Januari 2023. Setelah menyentuh level gocap, saham IPPE pun merangkak bangkit dan mampu menyentuh level Rp62 pada perdagangan 7 Februari 2023.
Meski demikian, saham IPPE kembali ke level gocap pada perdagangan berikutnya dengan terkoreksi 25,76 persen ke level Rp58 pada perdagangan 8 Februari 2023.
Setelahnya, saham IPPE kian nyaman bergerak pada rentang level gocapan sebelum akhirnya menyentuh level Rp50 pada perdagangan 2 Maret 2023.
Saham IPPE juga tercatat nyaman stagnan di level Rp50 sejak perdagangan 3 Maret 2023 sampai penutupan perdagangan hari ini, Selasa (16/5/2023). Dengan demikian saham IPPE sudah berada di level Rp50 sekitar dua bulan.
Baca Juga
Sementara dari kinerja keuangannya, IPPE mencatatkan arus kas dari aktivitas operasi minus Rp753,24 juta per kuartal I/2023. Arus kas tersebut berbanding terbalik dari Rp2,68 miliar per kuartal I/2022.
Adapun IPPE mencatatkan penjualan Rp13,97 miliar per kuartal I/2023. Pendapatan naik 6 persen dari Rp13,18 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).
Penjualan IPPE terdiri dari minyak kelapa mentah sebesar Rp11,54 miliar naik 5,22 persen, dan bungkil kelapa Rp2,42 miliar naik 143 persen. Sementara itu, terdapat segmen penjualan minyak kelapa murni yang tidak tercatat penjualannya pada kuartal I/2023. Padahal segmen tersebut mencatatkan Rp1,21 milair pada kuartal I/2022.
Meningkatnya penjualan IPPE diikuti oleh naiknya beban pokok penjualan 8,28 persen dari Rp9,84 miliar menjadi Rp10,66 miliar.
IPPE mencatatkan laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,54 miliar per kuartal I/2023. Laba tersebut naik 35,79 persen dari Rp1,13 secara YoY.
Hingga akhir Maret 2023, IPPE mencatatkan jumlah aset senilai Rp293,16 miliar atau naik dari Rp290,58 miliar dibandingkan akhir Desember 2022.
Total liabilitas IPPE mencapai Rp9,17 miliar per 31 Maret 2023. Angka ini naik dari Rp8,12 milair per 31 Desember 2022.
Sementara itu, ekuitas IPPE mencapai Rp283,99 miliar sampai kuartal I/2023. Ekuitas tersebut naik dari Rp290,58 miliar dibandingkan akhir 2022.
Kemudian untuk kas dan bank akhir tahun terjadi penurunan 87,66 persen dari Rp13,61 miliar menjadi Rp1,67 miliar.