Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE), yang dibeli oleh istri pernyanyi Virgoun, yakni Inara Rusli akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2022 pekan depan. Salah satu mata acara dari RUPST itu adalah rencana penggunaan laba bersih tahun buku 2022.
Direksi IPPE mengundang pemegang saham perseroan untuk menghadiri RUPST secara fisik dan elektronik yang akan diselenggarakan tepatnya pada 26 Mei 2023 pukul 14.00 WIB di Sari Ater Hotel & Resort, Subang, Jawa Barat.
Sebanyak lima mata acara akan dibahas dalam RUPST tersebut. Di antaranya adalah persetujuan atas laporan tahunan, rencana penggunaan laba bersih tahun buku 2022, dan penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.
Selanjutnya, RUPST juga akan membahas persetujuan perubahan susunan pengurus IPPE, dan penetapan honorarium anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Menilik prospektusnya, IPPE berencana membayarkan dividen tunai kepada para pemegang saham dengan rasio sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih konsolidasi tahun berjalan setiap tahunnya setelah melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Dalam prospektus tersebut juga tercantum IPPE akan mulai membayarkan dividen tunai mulai dari tahun buku 2021. Namun, IPPE justru tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2021.
Baca Juga
Jika menilik laporan tahunan IPPE 2023, alasan tidak dibagikannya dividen adalah karena laba digunakan sebagai cadangan wajib dan tambahan modal kerja untuk mendukung pengembangan usaha.
Adapun dalam RUPST pada 2022, IPPE menetapkan sejumlah Rp1 miliar dari laba bersih Rp2,91 miliar tahun buku 2021 disisihkan sebagai cicilan dana cadangan untuk memenuhi ketentuan dalam anggaran dasar dan UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Berikutnya, sejumlah Rp1,91 miliar digunakan untuk modal kerja dan dicatat sebagai laba ditahan.
Adapun jika menilik kinerja keuangan IPPE pada tahun buku 2022, tercatat pendapatan mencapai Rp35,02 miliar sepanjang 2022. Pendapatan ini naik 16,66 persen dari Rp30,01 miliar dibandingkan capaian sepanjang 2021.
Penjualan IPPE terdiri dari minyak kelapa mentah sebesar Rp30,25 miliar atau naik 14,39 persen, dan bungkil kelapa sebesar Rp4,76 miliar atau naik 14,39 persen.
Beban pokok penjualan IPPE meningkat 0,01 persen dari Rp22,78 miliar menjadi Rp22,77 miliar sepanjang 2022.
IPPE mencatatkan laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,53 miliar sepanjang 2022. Laba tersebut naik 22,28 persen dari Rp2,91 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).
Adapun hingga akhir Desember 2022, IPPE mencatatkan jumlah aset senilai Rp290,58 miliar. Jumlah tersebut naik dari Rp284,3 miliar dibandingkan akhir Desember 2021.
Jumlah liabilitas IPPE mencapai Rp8,12 miliar per 31 Desember 2022. Angka ini naik dari Rp5,37 miliar per 31 Desember 2021.
Sementara itu, jumlah ekuitas IPPE mencapai Rp282,45 miliar pada akhir 2022. Ekuitas IPPE naik dari Rp278,92 miliar dibandingkan akhir 2021.
Kemudian untuk kas dan dan bank akhir tahun terjadi penurunan 85,05 persen dari Rp21,43 miliar menjadi Rp3,2 miliar.