Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Senin (15/5/2023) waktu setempat, menghentikan kerugian selama tiga hari berturut-turut karena dolar AS melemah dari level tertinggi lima minggu.
Dolar AS melemah di tengah kebuntuan pembicaraan tentang pagu utang AS yang mengancam gagal bayar pemerintah federal.
Mengutip Antara, Selasa (16/5/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$2,90 atau 0,14 persen menjadi ditutup pada US$2.022,70 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$2.027,50 dan terendah di US$2.011,20.
Sebelumnya emas berjangka tergerus US$0,70 atau 0,03 persen menjadi US$2.019,80 pada Jumat (12/5/2023), setelah merosot US$16,60 atau 0,81 persen menjadi US$2.020,50 pada Kamis (11/5/2023), dan tergelincir US$5,80 atau 0,28 persen menjadi US$2.037,10 pada Rabu (10/5/2023).
Indeks dolar yang mengukur nilai greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,3 persen menjadi 102,40, mundur dari tertinggi lima minggu tertekan oleh kebuntuan pembicaraan plafon utang.
Pembicaraan plafon utang kedua antara Gedung Putih dan para pemimpin Kongres direncanakan pada Selasa waktu setempat, dan diperkirakan akan menemui hambatan. Seorang pemimpin utama Kongres dari Partai Republik memberi isyarat pada Senin (15/5/2023) bahwa mereka jauh dari Presiden Joe Biden dalam negosiasi batas utang, memberikan dukungan untuk emas.
Baca Juga
Dalam sebuah wawancara di CNBC Senin (15/5/2023), Presiden Federal Reserve Bank Atlanta Raphael Bostic mengatakan dia ingin melihat bank sentral menghentikan kenaikan suku bunga yang stabil untuk mengukur kesehatan ekonomi.
"Saya pikir kebijakan yang tepat adalah menunggu dan melihat seberapa banyak ekonomi melambat dari tindakan kebijakan yang telah kami lakukan," kata Bostic, mencatat bahwa penurunan suku bunga tidak dalam perkiraan dasarnya, jika ada, Fed mungkin perlu untuk menaikkan suku bunga lebih banyak.
Fed New York mengatakan pada Senin bahwa indeks kondisi bisnis Empire State, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian itu, anjlok 42,6 poin pada Mei menjadi negatif 31,8. Satu-satunya penurunan bulanan yang lebih besar terjadi pada awal pandemi.
Dengan plafon utang dan Federal Reserve ingin mengakhiri siklus kenaikannya sebagai latar belakang, para analis pasar mencari prospek jangka menengah yang mendukung untuk emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 13,70 sen atau 0,57 persen, menjadi ditutup pada US$24,291 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat US$7,70 atau 0,72 persen, menjadi menetap pada US$1.074,70 per ounce.