Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan finansial RBC Capital Markets, anak usaha Royal Bank of Canada berpendapat memanasnya kekhawatiran atas krisis pagu utang Amerika Serikat (AS) akan menguntungkan emas karena investor bersiap menghadapai potensi kekacauan pasar keuangan.
Mengutip Bloomberg, Jumat (12/5/2023), harapan pasar untuk kesepakatan mencegah default AS menggantung di tengah ketidakpastian setelah Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy menunda pertemuan yang ditetapkan pada Jumat yang bertujuan menyelesaikan kebuntuan. Namun, penundaan itu menandakan bahwa tingkat pertemuan di jajaran staf kedua belah pihak telah menghasilkan kemajuan.
Ahli strategi RBC Capital Markets Christopher Louney mengatakan negosiasi yang rumit telah menyiapkan panggung untuk dorongan jangka pendek bagi logam mulia, yang berada dalam jarak dekat dari rekor tertinggi.
“Bahkan dengan asumsi kesepakatan akhirnya tercapai, kami tidak akan mengabaikan potensi kecemasan keuangan yang meningkat saat tenggat waktu semakin dekat. Dalam waktu dekat, kami yakin emas terlihat seperti lindung nilai terbaik,” katanya dalam riset.
Dorongan lain untuk logam mulia adalah ketika pasar memperkirakan penurunan suku bunga AS akhir tahun ini, yang seharusnya mendukung emas tanpa bunga. Taruhan tersebut telah diperkuat oleh data minggu ini yang menunjukkan pendinginan inflasi dan klaim pengangguran awal tenaga kerja AS mencapai level tertinggi sejak Oktober 2021.
Analis ANZ Banking Group Ltd. Soni Kumari dan Daniel Hynes menilai kebutuan negosiasi di Washington hanyalah salah satu di antara banyak penarik untuk emas karena Federal Reserve mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga, Meningkatnya risiko geopolitik, kecemasan terus-menerus atas kesehatan sektor perbankan AS dan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi juga meningkatkan daya tarik safe-haven.
Baca Juga
Mengenai latar belakang itu, aliran dana yang diperdagangkan di bursa emas kemungkinan akan tetap positif untuk sisa tahun ini, kata analis ANZ. Sebagai pembanding, kepemilikan ETF telah meningkat sejak awal Maret ketika kegagalan Silicon Valley Bank pertama kali memicu kekhawatiran tentang pemberi pinjaman AS.
Adapun harga emas spot turun 0,2 persen menjadi US$2.011,41 per ounce pada pukul 13:34 waktu Singapura, setelah jatuh 0,7 persen pada Kamis. Posisi itu turun sedikit setelah beberapa minggu emas mengalami kenaikan. Indeks Bloomberg Dollar Spot terpantau stabil, setelah naik 0,5 persem di sesi sebelumnya. Harga perak dan platinum turun, sementara paladium naik lebih tinggi hingga siang ini.