Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Bikin Anak Usaha Baru Garap Kendaraan Listrik

Indika Energy (INDY) membentuk PT Kalista Nusa Armada yang akan fokus menggarap bisnis kendaraan listrik.
RUPS PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyetujui pembagian dividen final sebesar US$73,16 juta atau setara Rp1,08 triliun dan Rp208 per saham. /Indika
RUPS PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyetujui pembagian dividen final sebesar US$73,16 juta atau setara Rp1,08 triliun dan Rp208 per saham. /Indika

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indika Energy Tbk. (INDY) mendirikan anak usaha baru bernama PT Kalista Nusa Armada yang bergerak di bidang penyewaan dan perdagangan kendaraan listrik.

Sekrestaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono mengatakan perseroan melalui PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) dan PT Indika Energy Infrastructure (IEI) resmi mendirikan Kalista Nusantara Armada (KNA) pada 11 Mei 2023. SMI mengendalikan 99,99 persen saham KNA, dan sisanya dipegang IEI.

“Penyertaan saham SMI dan IEI dalam KNA merupakan kelanjutan langkah INDY secara grup untuk melakukan ekspansi usaha di sektor kendaraan listrik, khususnya di pasar business-to-business di Indonesia,” kata Adi dalam keterangannya, Selasa (16/5/2023).

Sesuai rencana, KNA akan melakukan kegiatan usaha penyewaan kendaraan listrik roda dua, roda empat atau lebih, perdagangan sepeda motor baru, bekas, suku cadang dan aksesorinya, serta pengoperasian instalasi penyediaan tenaga listrik.

Adapun INDY tercatat membukukan peningkatan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang turun hingga 21 persen pada kuartal I/2023 gara-gara bengkaknya pembayaran royalti hingga 108 persen. 

Indika Energy mencetak pendapatan senilai US$906,8 juta di kuartal I/2023, naik 9,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$830,7 juta. Jumlah pendapatan tersebut setara dengan Rp13,33 triliun.

Pendapatan ini diperoleh INDY dari penjualan batu bara ke pelanggan luar negeri senilai US$706,07 juta dan ke pelanggan dalam negeri senilai US$112,28 juta. Total penjualan batu bara INDY mencapai US$818,36 juta di kuartal I/2023.

Sementara itu pendapatan dari perdagangan lainnya mencapai US$1,15 juta untuk pelanggan luar negeri dan US$8,61 juta untuk pelanggan dalam negeri.

Apabila dirinci berdasarkan segmen operasi, maka pendapatan dari jasa energi INDY adalah senilai US$65,3 juta, sumber daya energi US$823,94 juta, logistik dan infrastruktur US$11,08 juta, mineral US$1,75 juta, bisnis hijau US$2,7 juta, dan ventura digital sebesar US$1,97 juta.

Pos beban pokok kontrak dan penjualan INDY juga tercatat naik hingga 24,16 persen menjadi US$707,7 juta, dari US$570 juta secara tahunan atau year on year (YOY). Peningkatan beban pokok ini sebagian besar diakibatkan oleh naiknya royalti yang harus dibayarkan INDY hingga 183,78 persen dari US$88,6 juta di kuartal I/2022, menjadi US$251,6 juta di kuartal I/2023.

Akibat beban pokok yang meningkat ini, laba bruto INDY tergerus 23,65 persen menjadi US$199,09 juta, dari US$260,7 juta secara tahunan.

Laba bersih INDY juga tercatat turun 21,4 persen menjadi US$58,9 juta di kuartal I/2023, dari US$75,04 juta di periode yang sama tahun lalu. Laba bersih INDY ini setara dengan Rp866,37 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper