Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gegara Royalti, Laba Indika Energy (INDY) Tergerus Jadi Rp866 Miliar Kuartal I/2022

PT Indika Energy Tbk. (INDY) mencatat penurunan laba hingga 21 persen menjadi Rp866 miliar pada kuartal I/2023 imbas bengkaknya pembayaran royalti.
Direksi PT Indika Energy Tbk. (INDY) saat RUPS di Jakarta (19/4/2023). INDY mencatat penurunan laba hingga 21 persen menjadi Rp866 miliar pada kuartal I/2023 imbas bengkaknya pembayaran royalti.  /Indika
Direksi PT Indika Energy Tbk. (INDY) saat RUPS di Jakarta (19/4/2023). INDY mencatat penurunan laba hingga 21 persen menjadi Rp866 miliar pada kuartal I/2023 imbas bengkaknya pembayaran royalti. /Indika

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan peningkatan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang turun hingga 21 persen di kuartal I/2023 gara-gara bengkaknya pembayaran royalti hingga 108 persen. 

Indika Energy mencatatkan pendapatan senilai US$906,8 juta di kuartal I/2023, naik 9,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$830,7 juta. Jumlah pendapatan tersebut setara dengan Rp13,33 triliun.

Pendapatan ini diperoleh INDY dari penjualan batu bara ke pelanggan luar negeri senilai US$706,07 juta dan ke pelanggan dalam negeri senilai US$112,28 juta. Total penjualan batu bara INDY mencapai US$818,36 juta di kuartal I/2023.

Sementara itu pendapatan dari perdagangan lainnya mencapai US$1,15 juta untuk pelanggan luar negeri dan US$8,61 juta untuk pelanggan dalam negeri.

Apabila dirinci berdasarkan segmen operasi, maka pendapatan dari jasa energi INDY adalah senilai US$65,3 juta, sumber daya energi US$823,94 juta, logistik dan infrastruktur US$11,08 juta, mineral US$1,75 juta, bisnis hijau US$2,7 juta, dan ventura digital sebesar US$1,97 juta.

Pos beban pokok kontrak dan penjualan INDY juga tercatat naik hingga 24,16 persen menjadi US$707,7 juta, dari US$570 juta secara tahunan atau year on year (YOY). Peningkatan beban pokok ini sebagian besar diakibatkan oleh naiknya royalti yang harus dibayarkan INDY hingga 183,78 persen dari US$88,6 juta di kuartal I/2022, menjadi US$251,6 juta di kuartal I/2023.

Akibat beban pokok yang meningkat ini, laba bruto INDY tergerus 23,65 persen menjadi US$199,09 juta, dari US$260,7 juta secara tahunan.

Laba bersih INDY juga tercatat turun 21,4 persen menjadi US$58,9 juta di kuartal I/2023, dari US$75,04 juta di periode yang sama tahun lalu. Laba bersih INDY ini setara dengan Rp866,37 miliar.

Sampai akhir Maret 2023, INDY mencatatkan penerimaan kas dari pelanggan sebesar US$948 juta, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$785,7 juta. Kas dan setara kas INDY di akhir periode tercatat sebesar US$1,23 miliar, naik secara tahunan dari US$1,09 miliar.

Total aset INDY hingga tiga bulan pertama 2023 mencapai US$3,64 miliar, naik dibanding akhir 2022 sebesar US$3,59 miliar.

Jumlah liabilitas INDY juga tercatat naik menjadi US$2,27 miliar di akhir Maret 2023, dari US$2,25 miliar di akhir Desember 2022. Begitu pula dengan jumlah ekuitas yang naik dari US$1,34 miliar di akhir 2022 menjadi US$1,37 miliar di kuartal I/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper