Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran, PT Temas Tbk. (TMAS) akan melakukan pemecahan saham atau stock split 1:10 dari nominal Rp25 per saham menjadi Rp2,50 per saham. Hal itu membuat saham TMAS semakin terjangkau bagi investor.
Sebagai perkiraan, terkini saham TMAS berada di level Rp2.860 per saham. Setelah stock split saham TMAS akan menjadi Rp286 per saham. Namun, harga ini belum merupakan harga pelaksanaan stock split.
Sebelum dipecah, total saham TMAS mencapai 5,70 miliar saham. Adapun setelah stock split berlangsung jumlah saham perseroan akan bertambah hingga 57,05 miliar.
“Stock Split ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dan agar harga saham Perseroan menjadi lebih terjangkau bagi para investor retail, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham TMAS,” tulis manajemen Jumat, (12/5/2023).
Rencananya perseroan akan mengakhiri masa pemecahan saham pada 22 Mei 2023 mendatang. Dengan demikian, pada 23 Mei TMAS akan diperdagangkan dengan nilai nominal baru di pasar regular dan negosiasi.
Adapun pada 23-24 Mei, saham TMAS akan ditiadakan pada perdagangan saham di pasar tunai. Lalu pada 25 Mei 2023, saham dengan nilai nominal baru hasil stock split akan didistribusikan ke pemegang saham.
Baca Juga
Corporate Secretary TMAS Marthalia Vigita memaparkan beberapa poin keputusan yang disetujui pemegang saham dalam rapat tersebut.
“Pemegang saham setuju TMAS melakukan stock split dengan rasio 1:10 dari Rp25 per saham menjadi Rp2,5 per saham,” katanya dalam paparan publik, Rabu (12/4/2023).
Jika melihat pengumuman di laman BEI, aksi stock split ini akan mengubah jumlah saham TMAS dari 5.705.150.000 lembar menjadi 57.051.500.000 lembar. Alasan TMAS melakukan pemecahan saham untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan meningkatkan jumlah saham.
Pemegang saham juga sepakat untuk menyetujui pengalihan sebagian saham treasuri, dengan jumlah sebanyak-banyaknya 19.344.400 saham. Saham hasil buyback tersebut akan dialihkan kepada manajemen dan karyawan melalui Program Management and Employee Stock Ownership Program atau MESOP.
Selain itu, TMAS mendapatkan restu pemegang saham terkait dengan rencana akuisisi dan merger yang akan dilakukan. Akuisisi yang dimaksud adalah kemungkinan TMAS membangun pelabuhan di kawasan IKN.
Hal itu diungkapkan Direktur Temas Port Lina Santi bahwa saat ini pihaknya tengah mengkaji dan mempertimbangkan beberapa aspek untuk masuk ke proyek IKN. Ekspansi akan dilakukan ketika kondisi memungkinkan TMAS membangun sendiri pelabuhannya sementara aksi akuisisi maupun merger akan dilakukan ketika TMAS membuka peluang kerja sama dengan pelabuhan yang sudah ada sebelumnya.