Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengumumkan kupon imbal hasil Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel Sukuk Tabungan Seri ST010T2 tenor 2 tahun sebesar 6,25 persen dan Green Sukuk Ritel ST010T4 tenor 4 tahun dengan imbal hasil 6,40 persen per tahun.
Imbal hasil sukuk tabungan ST010 bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. Artinya bisa naik jika suku bunga acuan Bank Indonesia naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal (floor).
"Jenis imbalan kupon mengambang dengan imbalan atau kupon minimal (floating with floor) dengan tingkat imbalan acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate," tulis Direkorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu dikutip Rabu, (10/5/2023).
Kali ini, Kemenkeu menawarkan sukuk yang berbeda dibanding Sukuk Tabungan seri-seri sebelumnya, yakni ST010T4 yang ditetapkan sebagai Green Sukuk Ritel oleh Kemenkeu. Artinya, selain aman dan sesuai prinsip syariah, sukuk tersebut juga berwawasan pelestarian lingkungan.
Adapun, masa penawaran ST010 tersebut akan dibuka pada 12 Mei 2023 pukul 09.00 WIB dan akan berakhir pada 7 Juni 2023 pukul 10.00 WIB. Sedangkan tanggal setelmennya yakni 14 Juni 2023.
Sebagai informasi, masa jatuh tempo ST010T2 tenor 2 tahun pada 10 Juni 2025, sedangkan Green Sukuk ST010T4 tenor 4 tahun jatuh tempo pada 10 Juni 2027.
Baca Juga
Nilai nominal per unit dan minimum pemesanan kedua sukuk tersebut adalah Rp1 juta. Sementara itu untuk maksimum pemesanan ST010T2 sebesar Rp5 miliar dan Green Sukuk ST010T4 Rp10 miliar.
Bentuk sukuk tabungan tersebut adalah tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan (non-tradable), serta kepemilikannya tidak dapat dialihkan dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption.
Kemudian untuk periode early redemption ST010T2 berlangsung pada 24 Mei–3 Juni 2024, sedangkan Green Sukuk ST010T4 akan berlangsung pada 26 Mei–3 Juni 2025. Nominal pengajuan early redemption adalah Rp1 juta dan kelipatannya.