Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Mau Merger BUMN Karya, Ini Rangkuman Kinerja ADHI, PTPP, WIKA, dan WSKT

Kinerja sejumlah emiten BUMN Karya nampaknya masih belum memuaskan Menteri BUMN Erick Thohir. Cek rangkuman kinerja ADHI, PTPP, WIKA, dan WSKT
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Ramah Tamah Menteri BUMN dengan Media, Rabu (3/5/2023). Bisnis-Mutiara Nabila
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Ramah Tamah Menteri BUMN dengan Media, Rabu (3/5/2023). Bisnis-Mutiara Nabila

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja sejumlah emiten BUMN Karya nampaknya masih belum memuaskan Menteri BUMN Erick Thohir. Bahkan dirinya berencana memangkas sejumlah perusahaan BUMN karya dari 9 perusahaan menjadi 4 perusahaan seperti WSKT, ADHI, WIKA dan PTPP.

Dalam rencana konsolidasi tersebut, PT Hutama Karya (Persero) akan dikonsolidasikan dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT). Berikutnya ada PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) yang akan dikonsolidasikan.

Meski demikian, belum ada kejelasan mengenai nasib yang akan dialami oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).

Rencana konsolidasi dilakukan dengan harapan tidak menghambat pembangunan khususnya bagi perusahaan yang sedang mengikuti berbagai tender. Dia juga memastikan konsolidasi akan terjadi, tetapi belum menjadi keputusan.

"Kementerian BUMN akan terus melanjutkan konsolidasi sesuai dengan Buku Biru kita yang dibuat dua tahun lalu. Kita sudah review sebaiknya karya-karya ini dari 9 jadi 4. Jadi jelas, BUMN sebaiknya ada empat keunggulan di pembangunan gedung saja, jalan saja, dan lainnya, jadi tidak semua hal dikerjakan," katanya dalam Ramah Tamah dengan Media di Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Adapun empat perusahaan BUMN karya yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyampaikan laporan keuangan per kuartal I/2023. Hasilnya adalah ADHI, dan PTPP mencatatkan pertumbuhan laba.

Sementara itu, WSKT mengalami penurunan rugi bersih, sedangkan WIKA harus berbalik dari laba menjadi rugi.

Pada tiga bulan pertama 2023, ADHI mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,66 triliun. Pendapatan ini naik 41,95 persen dari Rp3,78 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).

Kemudian dari sisi bottom line, ADHI juga mencatatkan pertumbuhan laba 19,01 persen per kuartal I/2023. Laba ADHI meningkat dari Rp7,1 triliun menjadi Rp8,45 triliun secara YoY.

Kinerja positif juga ditunjukkan oleh PTPP yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan 1,94 persen per kuartal I/2023. Pendapatan PTPP naik dari Rp4,28 triliun menjadi Rp4,36 triliun.

Sementara dari sisi bottom line, pertumbuhan laba PTPP naik 21,48 persen dari Rp28,17 triliun menjadi Rp34,22 triliun per kuartal I/2023. 

Selain karena meningkatnya pendapatan, meningkatnya laba PTPP disebabkan oleh adanya penurunan signifikan pada beban penghasilan pajak bersih dari Rp9,69 triliun menjadi Rp2,77 triliun.

Di satu sisi, WIKA justru mencatatkan kinerja yang bertolak belakang dari topline dengan bottomline. WIKA mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 37,42 persen dari Rp3,16 triliun menjadi Rp4,34 triliun.

Kinerja positif top line WIKA tidak tercermin pada bottomline dimana tercatat rugi bersih sebesar Rp521,25 miliar. Raihan ini kontras dengan periode yang sama tahun tahun lalu dimana perseroan masih mampu membukukan laba sebesar Rp 1,32 triliun.

Rugi WIKA disebabkan oleh adanya beberapa peningkatan pada beban-beban perusahaan. Misalnya beban pokok pendapatan sebesar Rp4,02 triliun yang naik 43,44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di posisi Rp2,80 triliun. 

Kemudian terjadi peningkatan beban umum dan administrasi sebesar 0,88 persen menjadi Rp203,98 miliar. Beban lain-lain juga meningkat 20 persen menjadi Rp228,51 miliar.

Selanjutnya, beban dari pendanaan WIKA juga ikut membengkak 101,34 persen menjadi Rp570,44 miliar kuartal pertama 2023 dibandingkan dengan periode yang sama periode sebelumnya sebesar Rp283,32 miliar. Beban pajak juga meningkat 14,09 persen menjadi Rp76,16 miliar.

Berbeda dari BUMN karya lainnya, WSKT tercatat mengalami koreksi pada pendapatan, yakni 0,60 persen dari Rp2,74 triliun menjadi Rp2,73 triliun per kuartal I/2023.

Berikutnya rugi WSKT juga tercatat menurun 54,71 persen dari Rp830,63 miliar menjadi Rp376,18 miliar. Turunnya rugi WSKT disebabkan oleh turunnya beberapa pendapatan, dan juga ada peningkatan pada pendapatan lain-lain.

WSKT juga mencatatkan pendapatan lain-lain yang meningkat 2.130 persen dari Rp19,41 miliar menjadi Rp433,09 miliar. Pendapatan lain-lain merupakan pendapatan non-operasional yang berasal dari restrukturisasi utang bank dan utang obligasi pada entitas anak, proyek yang sudah selesai. 

Dalam laporan keuangan per kuartal I/2023, mayoritas BUMN karya juga mencatatkan total ekuitas yang lebih rendah ketimbang total liabilitas. Adapun PTPP menjadi satu-satunya yang memiliki ekuitas lebih tinggi daripada liabilitas.

PTPP tercatat memiliki total liabilitas sebesar Rp3,81 triliun. Sementara itu, total ekuitas yang tercatat mencapai Rp14,87 triliun.

Berikutnya, ADHI tercatat memiliki total liabilitas sebesar Rp30,29 triliun, sedangkan total ekuitas hanya sebesar Rp8,86 triliun. Selanjutnya, WIKA memiliki total liabilitas Rp55,76 triliun, dengan total ekuitas Rp16,96 triliun.

Terakhir WSKT mencatatkan liabilitas hingga Rp84,37 triliun per kuartal I/2023. Sementara total ekuitas WSKT mencapai Rp13,84 triliun.

Dari sisi arus kas, ADHI tercatat menjadi satu-satunya emiten BUMN karya yang mencatatkan peningkatan pada kas dan setara kas akhir periode/tahun, yakni 73,39 persen dari Rp1,33 triliun menjadi Rp2,31 triliun per kuartal I/2023.

Sementara itu, penurunan kas paling dalam dicatatkan oleh WIKA yang turun 39,31 persen dari Rp3,66 triliun menjadi Rp2,22 triliun. Di belakangnya terdapat WSKT yang mengalami penurunan 27,7 persen dari Rp10,38 triliun menjadi Rp7,5 triliun.

Kemudian, untuk PTPP terjadi penurunan kas dan setara kas akhir tahun sebesar 18,71 persen dari Rp4,9 triliun menjadi Rp3,98 triliun per kuartal I/2023.

Kinerja Pendapatan dan Laba BUMN Karya per kuartal I/2023

EMITEN

Pendapatan (Rp dalam miliar)

Laba bersih (Rp dalam miliar)

Kuartal I/2022

Kuartal I/2023

Perubahan (%)

Kuartal I/2022

kuartal I/2023

Perubahan (%)

ADHI

2.668

3.787

41,95

7,1

8,45

19,01

PTPP

4.280

4.363

1,94

28,17

34,22

21,48

WIKA

3.163

4.346

37,42

1,32

-521,25

Berbalik Rugi

WSKT

2.748

2.731

-0,60

-830,63

-376,18

Rugi Menurun

Total aset, liabilitas, ekuitas, dan kas BUMN Karya per kuartal I/2023

EMITEN

Kuartal I/2023 (Rp dalam triliun)

Total Aset

Total Liabilitas

Total Ekuitas

Kas dan Setara Kas Akhir Periode/Tahun (Rp dalam triliun)

ADHI

39,15

30,29

8,86

2,31

PTPP

58,68

3,81

14,87

3,98

WIKA

72,73

55,76

16,96

2,22

WSKT

98,22

84,37

13,84

7,5

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper