Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja Emiten BUMN Karya, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) berbalik loyo kendati membukukan kenaikan pendapatan sepanjang kuartal I/2023. Hal ini terjadi lantaran beban pokok perseroan yang meningkat sebesar 43,44 persen di tiga bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan 31 Maret 2023, Perusahaan konstruksi pelat merah itu mampu membukukan kenaikan pendapatan bersih hingga 37,42 persen menjadi Rp4,34 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2023. Sementara itu, pada periode yang sama pada tahun lalu WIKA mencatat pendapatan bersih sebesar Rp3,16 triliun.
Namun torehan tersebut tidak disertai dengan efisiensi pada beban-beban perusahaan. Misalnya beban pokok pendapatan sebesar Rp4,02 triliun yang naik 43,44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di posisi Rp2,80 triliun.
Peningkatan terjadi pada beban umum dan admistasi yang naik sebesar 0,88 persen menjadi Rp203,98 miliar. Beban lain-lain juga meningkat 20 persen menjadi Rp228,51 miliar.
Lalu, beban dari pendanaan WIKA juga ikut membengkak 101,34 persen menjadi Rp570,44 miliar kuartal pertama 2023 dibandingkan dengan periode yang sama periode sebelumnya sebesar Rp283,32 miliar. Beban pajak juga meningkat 14,09 persen menjadi Rp76,16 miliar.
Akibatnya, WIKA mencatat rugi bersih sebesar Rp521,25 miliar. Raihan ini kontras dengan periode yang sama tahun tahun lalu dimana perseroan masih mampu membukukan laba sebesar Rp 1,32 miliar.
Baca Juga
Kemudian, liabilitas WIKA tercatat sebesar Rp55,76 triliun dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar Rp21,69 triliun dan liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp34,07 triliun. Selanjutnya ekuitas tercatat sebesar Rp1696, triliun.
Sementara itu, jumlah aset WIKA tercatat sebesar Rp72,73 triliun turun 3,11 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp75,06 triliun.
Sebelumnya, sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya mengungkapkan bahwa peningkatan penjualan ini sejalan dengan keberhasilan Perusahaan dalam meningkatkan perolehan kontrak baru pada tahun sebelumnya serta pemanfaatan digitalisasi proses yang mendorong ke arah yang lebih efektif dan efisien.
"Peningkatan perolehan kontrak baru ini kemudian menjadi modal bagi WIKA untuk menaikan produksi pada awal tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ungkap Mahendra Vijaya.
WIKA Dapat Kontrak Baru Bangun FO Arteri (Madukoro)
WIKA dipercaya oleh Kementerian PUPR sebagai Kontraktor pembangunan Fly Over Arteri (Madukoro), Jawa Tengah. Dengan nilai kontrak sebesar Rp180,91 Miliar, WIKA akan mengerjakan proyek tersebut selama 360 hari dengan rencana selesai pada April 2024.
Pembangunan FO Madukoro dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas simpang arteri menyusul semakin tingginya arus lalu lintas di ruas Jalan Arteri Utara Semarang serta dengan pengembangan terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang sebagai bagian dalam pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobudur – Yogyakarta – Prambanan.
Direktur Utama Agung BW menyampaikan bahwa FO Madukoro ini merupakan buah dari rekam jejak WIKA pada bidang Konstruksi Flyover (jalan layang). Di Jawa Tengah sendiri, WIKA sebelumnya juga telah sukses menyelesaikan FO Purwosari yang menjadi ikon baru Surakarta.
"Pada proyek ini juga, WIKA berkomitmen untuk dapat menyelesaikannya sesuai rencana dan memenuhi target baik dari sisi kualitas dan waktu sehingga memberikan manfaat yang optimal untuk masyarakat Jawa Tengah," tutup Agung BW.