Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melantai di BEI, Saham Era Media Sejahtera (DOOH) Merosot ARB

Saham Era Media Sejahtera (DOOH) tercatat turun 7 persen ke level Rp93 sesaat setelah pembukaan perdagangan.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan periklanan dan konsultasi manajemen PT Era Media Sejahtera Tbk. (DOOH) resmi mencatakan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (7/5/2023). Saham DOOH dibuka melemah hingga menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan perdananya.

Saham DOOH tercatat turun 7 persen ke level Rp93 sesaat setelah pembukaan perdagangan, dan diperdagangkan dengan volume transaksi 20,90 juta saham, dengan frekuensi 156 kali. Saham DOOH memiliki kapitalisasi pasar Rp719,5 miliar.

Sebagaimana diketahui, dalam prospektusnya, DOOH menawarkan banyak-banyaknya 1,54 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp10 atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari jumlah modal disetor penuh. 

Total dana maksimal yang berpotensi diraup DOOH dari aksi penawaran ini mencapai Rp185,7 miliar.

Seiring dengan penawaran umum saham tersebut, Era Media juga menerbitkan maksimal 1,23 miliar Waran Seri I atau setara 20 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada saat penjatahan. Setiap pemegang 5 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 4 Waran Seri I. Setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp135.

Waran Seri I dapat dilaksanakan menjadi saham setelah 6 bulan sejak waran diterbitkan sampai dengan 24 bulan setelah penerbitan. Adapun nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp167,13 miliar.

Dana hasil IPO sekitar 7,07 persen akan dipakai untuk belanja modal berupa biaya pengadaan aset media periklanan yang dibeli dari pihak ketiga dan akan ditempatkan di berbagai tempat atau media yang bekerja sam dengan DOOH. Lokasi tersebut mencakup 206 titik pada PD Pasar Jaya dan sebanyak 50 unit pada Gudang Induk Koperasi Unit Desa (KUD).

Sementara itu, mayoritas dana IPO yakni 92,93 persen akan dipakai untuk modal kerja berupa pembiayaan slot iklan, biaya pemasaran, biaya penyewaan infrastruktur jasa cloud dan jasa internet, dan biaya tenaga kerja serta peningkatan kapasitas layanan media.

Per November 2022, DOOH membukukan pendapatan sebesar Rp31,03 miliar, naik 31,35 persen dibandingkan dengan Januari—November 2021 sebesar Rp23,63 miliar. Dari sisi bottom line, DOOH mengantongi laba bersih tahun berjalan sebesar Rp6,31 miliar pada periode yang sama, meningkat 261,03 persen daripada periode sebelumnya Rp1,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper