Bisnis.com, JAKARTA — Duo emiten rokok terbesar Indonesia, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), kompak membukukan kenaikan laba bersih pada tiga bulan pertama pada 2023. Namun penjualan rokok yang lesu akibat kenaikan harga, seiring dengan meningkatnya cukai hasil tembakau (CHT), masih menjadi tembok yang kelewat tinggi untuk dilompati keduanya pada kuartal-kuartal mendatang.
Kelesuan pasar produk rekreasi itu terlihat pada laporan kuartalan Philip Morris International, induk HMSP. Perusahaan asal Amerika Serikat itu melaporkan bahwa volume rokok yang diperdagangkan di Indonesia turun 6,5 persen year-on-year (YoY) menjadi 69,1 miliar batang pada kuartal I/2023, dari 73,9 miliar batang pada kuartal I/2022.