Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Jatuh Imbas Rontoknya Saham-saham Bank Regional AS

indeks wall street jatuh lebh dari 1 persen imbas jatuhnya saham-saham bank regional di tengah kekhawatiran baru atas runtuhnya sistem keuangan AS.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks-indeks saham utama di Wall Street masing-masing turun lebih dari satu persen pada penutupan perdagangan Selasa (2/5/2023), imbas jatuhnya saham-saham bank regional di tengah kekhawatiran baru atas runtuhnya sistem keuangan AS dan investor masih menunggu berapa lama lagi Federal Reserve mungkin perlu menaikkan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 367,17 poin atau 1,08 persen ke 33.684,53. Indeks S&P 500 kehilangan 48,29 poin atau 1,16 persen, menjadi berakhir di 4.119,58. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 132,09 poin atau 1,08 persen, menjadi ditutup di 12.080,51.

The Fed pada Rabu diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin, dan investor cemas untuk setiap sinyal dari bank sentral tentang apakah itu akan menjadi kenaikan terakhir untuk saat ini, atau apakah kenaikan lebih lanjut dimungkinkan jika inflasi tetap tinggi.

Indeks perbankan regional KBW turun 5,5 persen dalam persentase penurunan harian terbesar sejak 13 Maret. Selama sesi tersebut, indeks tersebut mencapai level terendah sejak November 2020.

Saham energi turun seiring dengan jatuhnya harga minyak karena investor khawatir tentang potensi gagal bayar utang AS.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan pemerintah federal tidak dapat memenuhi semua kewajiban pembayarannya sebelum 1 Juni tanpa undang-undang untuk menaikkan batas pinjaman Washington.

Sektor energi S&P 500 jatuh 4,3 persen, terbesar dari semua sektor utama, diikuti oleh sektor keuangan yang turun 2,3 persen.

Bank-bank regional AS memperpanjang kerugian mulai Senin (1/5/2023) setelah penyitaan dan lelang First Republic Bank. Sebagian besar asetnya dibeli oleh JPMorgan Chase & Co dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Federal Deposit Insurance Corp.

Dua bank regional AS lainnya runtuh pada Maret.

"Ada kekhawatiran bahwa ini belum berakhir, dan suku bunga akan (terus) naik, dan ini bisa menjadi katalis untuk lebih banyak masalah," kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial di Charlotte, North Carolina sebagaimana dikutip Antara.

"Semakin banyak pembicaraan tentang masalah dengan real estat komersial," sebuah area yang terkait dengan bank regional, tambahnya.

Biaya pinjaman yang lebih tinggi cenderung merugikan konsumen dan bisnis.

Di antara saham bank dengan penurunan terbesar, PacWest Bancorp jatuh 27,8 persen, sementara Western Alliance Bancorp turun 15,1 persen dan Comerica Inc merosot 12,4 persen.

Saham perusahaan layanan pendidikan Chegg terjun 48,4 persen karena perkiraan pendapatan kuartal kedua yang suram akibat persaingan dari ChatGPT meningkat.

Sementara investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga Fed yang agresif akan mendorong ekonomi AS ke dalam resesi, laporan kuartal pertama selama setengah jalan melihat agregat laba untuk perusahaan S&P 500 menurun 1,4 persen dari tahun ke tahun, menurut data IBES dari Refinitiv.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 12,33 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,44 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper