Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Bersih Emiten Grup Djarum Blibli (BELI) Susut 17,8 Persen Kuartal I/2023

Kerugian emiten teknologi Grup Djarum Global Digital Niaga (BELI) atau Blibli susut 17,8 persen di kuartal I/2023.
Dari kiri: Direktur Investment Banking BRI Danareksa Sekuritas Kevin Praharyawan, Chief Financial Officer (CFO) Tiket.com Ronald Winardi, Chief Executive Officer (CEO) Tiket.com George Hendrata, Direktur Utama PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) Kusumo Martanto, Direktur BELI Hendry, Direktur BELI Eric Alamsjah Winarta, Presiden Direktur BCA Sekuritas Mardy Sutanto, dan Investor Relations BELI Nathaniel Nadlo Widjaja dalam paparan publik BELI, di Jakarta, Selasa (18/10/2022).rn
Dari kiri: Direktur Investment Banking BRI Danareksa Sekuritas Kevin Praharyawan, Chief Financial Officer (CFO) Tiket.com Ronald Winardi, Chief Executive Officer (CEO) Tiket.com George Hendrata, Direktur Utama PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) Kusumo Martanto, Direktur BELI Hendry, Direktur BELI Eric Alamsjah Winarta, Presiden Direktur BCA Sekuritas Mardy Sutanto, dan Investor Relations BELI Nathaniel Nadlo Widjaja dalam paparan publik BELI, di Jakarta, Selasa (18/10/2022).rn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli membukukan penurunan kerugian hingga 17,8 persen sepanjang kuartal I/2023. 

Dalam laporan keuangan kuartal I/2023, BELI menyampaikan telah mencetak pendapatan sebesar Rp3,82 triliun. Pendapatan ini naik 20,88 persen dibandingkan kuartal I/2022 yang sebesar Rp3,16 triliun.

Pendapatan ini didorong dari pendapatan ke pihak berelasi sebesar Rp37,78 miliar, dan pendapatan ritel online ke pihak ketiga sebesar Rp2,64 triliun, pendapatan toko fisik 1,01 triliun, dan institusi sebesar Rp423,65 miliar. Sementara itu, diskon dan promosi langsung yang diberikan BELI pada kuartal I/2023 adalah sebesar Rp293,9 miliar. 

BELI juga mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 13,41 persen menjadi Rp325,2 miliar, naik dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp286,7 miliar. 

Meski demikian, BELI masih mencetak peningkatan laba bruto sebesar Rp577,13 miliar. Laba bruto ini naik 92,23 persen dibanding kuartal I/2022 yang sebesar Rp300 miliar. 

BELI pun mampu menekan kerugian hingga 17,81 persen menjadi Rp878,17 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2023, dari Rp1,06 triliun di kuartal I/2022. 

Dalam keterangan resminya, BELI mencatatkan pertumbuhan Total Processing Value (TPV) sebesar 78 persen dari Rp10,05 triliun pada kuartal I/2022 menjadi Rp17,91 triliun pada kuartal I/2023. Hal ini didorong oleh peningkatan kinerja di sebagian besar segmen bisnis, terutamanya dengan pemulihan yang kuat dari bisnis perjalanan daring di Indonesia, serta peningkatan permintaan dari kategori produk digital & lainnya. 

Keduanya berdampak positif pada TPV Ritel third party (3P), yang bertumbuh sebesar 136 persen pada kuartal I/2023 secara tahunan atau year-on-year (yoy).

CEO & Co-Founder BELI Kusumo Martanto mengatakan meskipun tidak kebal terhadap iklim pasar di mana bisnis BELI beroperasi, BELI memulai 2023 dengan optimisme untuk dapat mengatasi semua tantangan di depan dan memiliki keyakinan penuh dalam mencapai pertumbuhan yang lebih baik secara berkelanjutan, dan pada akhirnya membawa perusahaan lebih dekat ke profitabilitas.

"Selama kuartal pertama, kami terus fokus untuk memperkuat strategi omnichannel kami dengan memperluas lebih banyak toko-toko fisik baik consumer electronics maupun supermarket," ucap Kusumo dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (30/4/2023).

Sementara itu, peluncuran 'blibli tiket rewards' sebagai program loyalitas terpadu diharapkan dapat memperkuat strategi ekosistem BELI secara sistematis sepanjang tahun. Dia melanjutkan, langkah-langkah efisiensi biaya BELI yang tiada henti telah memperlihatkan hasil yang lebih baik, tercermin dari peningkatan kinerja operating leverage BELI, yang kesemuanya berdampak positif terhadap kinerja keuangan BELI.

CFO & Co-Founder BELI Hendry mengatakan tren positif dari kinerja keuangan BELI pada tahun 2022 terus berlanjut hingga kuartal I/2023 didukung oleh pertumbuhan TPV yang solid di sebagian besar segmen bisnis BELI, terutamanya di bisnis

Ritel 3P yang menikmati pulihnya industri perjalanan daring di Indonesia. 

"Keputusan kami untuk melakukan beberapa penyesuaian terhadap tarif penjual pihak ketiga dari platform e-commerce kami diharapkan akan semakin meningkatkan marjin kami lebih jauh," tutur Hendry. 

Bersamaan dengan hal tersebut, strategi optimalisasi marjin BELI lainnya termasuk berfokus pada berbagai kategori produk dengan marjin tinggi, mengambil marjin rantai nilai yang lebih besar untuk produk 1P, serta berekspansi ke celah-celah pasar yang menguntungkan termasuk kategori produk-produk private label.

Hendry melanjutkan BELI juga berhasil mencatatkan struktur biaya dengan lebih baik, secara khusus penurunan rasio beban pemasaran dan periklanan, serta rasio beban umum dan administrasi dibandingkan dengan TPV BELI. 

Menurut Hendry, kedua hal tersebut berkontribusi pada peningkatan kinerja EBITDA konsolidasi kami selama periode ini. 

Sementara itu, posisi kas BELI bersama dengan fasilitas kredit yang tersedia cukup, sehingga memungkinkan BELI menjalankan seluruh strategi bisnis untuk bertumbuh secara berkelanjutan dan memperkuat jalur BELI menuju profitabilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper