Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah hari ini akan terpengaruh oleh volatilitas dolar Amerika Serikat (AS).
Kemarin (26/4/2023), rupiah terpantau menguat 103 poin atau 0,69 persen ke Rp14.836 per dolar AS. Mata uang Garuda menguat bersama sejumlah mata uang di Asia.
Mengutip Reuters, Kamis (27/4/2023), dolar AS melemah pada perdagangan Rabu waktu setempat di tengah tanda-tanda baru pelambatan AS setelah data pesanan barang modal inti turun lebih dari yang diharapkan pada Maret 2023, sementara prospek ekonomi untuk Eropa dapat mengejutkan dan memperkuat euro.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam rival utama, turun 0,354 persen karena data Departemen Perdagangan AS menujukkan pesanan baru untuk barang modal utama manufaktur AS turun lebih dari yang diharapkan bulan lalu.
Dari Eropa, Jerman menaikkan perkiraan ekonomi untuk pertumbuhan tahun ini menjadi 0,4 persen dari perkiraan sebelumnya 0,2 persen, menurut proyeksi ekonomi musim semi pemerintah yang diterbitkan pada Rabu.
"Eropa mengejutkan banyak orang, masih banyak risiko bagi ekonomi mereka, pandangan mereka. Tetapi ini masih merupakan pasar yang agak terkejut dengan apa yang kita dapatkan dari Eropa,” kata Ed Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.
Baca Juga
Ahli strategi FX & suku bunga global Macquarie di New York Thierry Wizman menilai pelemahan dolar AS versus mata uang utama adalah tanda-tanda awal perlambatan AS dan perlambatan inflasi akan lebih besar dari ekonomi.
"Pelambatan apa pun yang akan kita lihat di AS akan terjadi lebih awal dan akan lebih intens, setidaknya pada tahap awal, daripada apa pun yang akan kita lihat di seluruh dunia," kata Wisman.
Sektor manufaktur, yang menyumbang 11,3 persen dari ekonomi AS, terhuyung-huyung dari kampanye kenaikan suku bunga tercepat Federal Reserve dalam empat dekade.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika para pembuat kebijakan menyimpulkan pertemuan dua hari pada 3 Mei 2023, dan kemudian kemungkinan akan menghentikan kampanye kenaikan suku bunganya. Tetapi pasar mengharapkan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Bank Sentral Eropa, perbedaan dengan bank sentral AS yang mendorong pergerakan mata uang.
IHSG ditutup menguat 0,51 persen atau 35,33 poin ke 6.945,47 pada akhir perdagangan hari ini.
Sebanyak 303 saham menguat, 225 saham melemah, dan 203 saham stagnan.
Rupiah ditutup perkasa dengan menguat 0,87 persen atau 129 poin ke Rp14.707 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Adapun indeks dolar AS turun 0,04 persen atau 0,04 poin ke 101,43.
Rupiah makin perkasa dengan menguat 0,85 persen atau 126,50 poin ke Rp14.709,50 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,06 persen atau 0,06 poin ke 101,41.
Rupiah menguat 0,81 persen atau 120,50 poin ke Rp14.715,50 per dolar AS pada 12.23 WIB.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,10 persen atau 0,11 poin ke 101,36.
Rupiah terus menguat 0,42 persen atau 62 poin ke Rp14.774 per dolar AS pada 10.16 WIB.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,10 persen atau 0,10 poin ke 101,37.
Rupiah dibuka menguat 0,21 persen atau 31 poin ke Rp14.805 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS terpantau melemah 0,07 persen atau 0,07 poin ke 101,40.