Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 6.945 pada perdagangan hari ini, Kamis (27/4/2023). Saham BBRI, UNTR, GOTO, dan BBCA laris diperdagangkan pada hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 16.01 WIB, IHSG ditutup menguat 0,51 persen atau 35,33 poin ke level 6.945. IHSG bergerak pada rentang 6.877-6.971 sepanjang perdagangan hari ini.
Sebanyak 303 saham menguat, 225 saham melemah, dan 203 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.863 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi yang paling laris berdasarkan nilai transaksi dengan Rp820,2 miliar dari 160,6 juta saham diperdagangkan. BBRI ditutup menguat 2,49 persen ke level Rp5.150.
Berikutnya PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp693,3 miliar dari 22,3 juta saham diperdagangkan. UNTR ditutup terkoreksi 1,04 persen ke level Rp31.075.
Kemudian, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp607,5 miliar dari 6,1 miliar saham diperdagangkan. GOTO ditutup menguat 4,21 persen ke level Rp99.
Baca Juga
Selanjutnya, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp603,6 miliar dari 66,1 juta saham diperdagangkan. BBCA ditutup terkoreksi 0,54 persen ke level Rp9.150 pada hari ini.
Sebelumnya Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan secara teknikal, terbentuknya dragonfly doji di Rabu (26/4/2023) mengindikasikan potensi IHSG uji uji resistance di 6.940 di Kamis (27/4/2023).
Akan tetapi, pelaku pasar juga perlu mewaspadai potensi profit taking di tengah arahan negatif mayoritas indeks-indeks global pada penutupan Rabu (26/4/2023).
"Tetap waspadai potensi pullback untuk menutup gap ke kisaran 6.850-6.900," kata Valdy.
Dia melanjutkan pasar mengantisipasi hasil FOMC The Fed pada 3 Mei 2023. Kinerja keuangan kuartal I/2023 dari bank, terutama bank regional di AS diperkirakan mendorong The Fed untuk menjaga laju kenaikan sukubunga di 25 bps.
Hal tersebut direspon positif oleh pelaku pasar di Indonesia. Akan tetapi, mayoritas saham rate-sensitive terindikasi overbought.
Kondisi tersebut mendukung peringatan Phntraco Sekuritas untuk mewaspadai potensi profit taking. Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023 yang akan dirilis di awal Mei 2023.