Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Libur Panjang, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.794 Bersama Mata Uang Asia

Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp14.794 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (17/4/2023).
Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp14.794 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (17/4/2023).Bisnis/Himawan L Nugraha
Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp14.794 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (17/4/2023).Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp14.794 pada perdagangan hari ini, Senin (17/4/2023), sedangkan indeks dolar terpantau naik 0,09 persen ke level 101,340. 

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB mata uang rupiah ditutup melemah 89 poin atau 0,61 persen ke posisi Rp14.794 di hadapan dolar AS. Rupiah melemah bersama seluruh mata uang Asia Pasifik. 

Yen Jepang melemah 0,04 persen, dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, dolar Singapura melemah 0,08 persen, dolar Taiwan melemah 0,23 persen, won Korea melemah 0,95 persen, peso Filipina melemah 01,15 persen, rupee India melemah 0,08 persen, yuan China melemah 0,02 persen, ringgit Malaysia melemah 0,39 persen dan bath Thailand melemah 0,05 persen. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakanIMF dalam laporan terbarunya merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,8 persen menjadi 5 persen pada 2023. Sementara itu, outlook perekonomian untuk pada 2024 cukup moderat di tingkat 5,1 persen. 

“Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh IMF ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu bright spot di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” katanya dalam rilis harian, Senin (17/4/2023). 

Sejalan dengan proyeksi IMF, perekonomian Indonesia terus menunjukkan ketahanan. Hal ini setidaknya tecermin dari PMI Manufaktur Indonesia yang hingga Maret lalu konsisten di level ekspansi selama 19 bulan beruntun. 

Selain itu, posisi eksternal Indonesia juga tetap sehat, didukung Neraca dagang Indonesia di Maret 2023 mencatatkan surplus sebesar USD2,91 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa tren surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut selama 35 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Namun, surplus Maret 2023 ini melemah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan lebih rendah dari Maret 2022.

Guna untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia (BI), menekankan pentingnya menerapkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung pemulihan pertumbuhan. 

Dalam hal ini, kebijakan bank sentral tidak hanya bertumpu pada kebijakan suku bunga, melainkan juga dapat menggunakan perangkat kebijakan lainnya seperti intervensi nilai tukar, capital flow management, serta kebijakan makroprudensial (bauran kebijakan). Selain itu, BI mendorong pemanfaatan digitalisasi di bidang sistem pembayaran melalui pengembanganCross Border Payment (CBP).

Ibrahim memproyeksikan untuk perdagangan besok, Selasa (18/4/2023) mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang  Rp14.770 hingga Rp14.870.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper