Bisnis.com, JAKARTA - Rumah produksi PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) menargetkan pertumbuhan dan laba hingga 30 persen pada tahun 2023, seiring dengan aksi perseroan yang akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia dengan melakukan penawaran umum perdana saham alias IPO.
"Dibanding 2022, akan ada peningkatan 25 sampai 30 persen untuk 2023. Angkanya belum bisa disebutkan karena akan berubah dari waktu ke waktu, tapi jumlah persentasenya sudah kami perkirakan dan itu akan terjadi," ujar Komisaris Utama Multivision Plus, Raam Punjabi dalam Public Expose Rabu, (12/4/2023).
Ke depan, selain menambah akuisisi dan distribusi kontan di Indonesia dan negara lain, Multivision juga gencar melakukan ekspansi pembangunan bioskop Platinum Cineplex, terutama di kota-kota tier 2 dan tier 3.
"Kenapa kami pilih bangun bioskop di kota tier 2 dan tier 3? Karena 'kue' nya terlalu besar yang belum disentuh. Karena itu kami memfokuskan ke sana," imbuh Raam.
Sebagai informasi, Platinum Cineplex berdiri sejak tahun 2013 dan hingga kini telah memiliki 10 cabang bioskop dan 32 layar di beberapa kota di Indonesia, antara lain Ambon, Bitung, Baturaja, Lahat, Kolaka, Palopo, Magelang, Majenang, Sidoarjo dan Solo.
Teater Platinum Cineplex dalam waktu dekat akan segera beroperasi di Kebumen pada kuartal II/2023. Penetrasi pasar terbaru juga akan dilakukan perseroan untuk membangun bioskop di Pulau Kalimantan, sejalan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga
"Kalimantan Timur adalah area yang bagus, mudah-mudahan ada kesempatan untuk bangun bioskop di sana. Untuk investasi di setiap bioskop berkisar Rp5 miliar hingga Rp8 miliar," kata Direktur Multivision Plus Amit Ramesh Jethani.
Diberitakan sebelumnya, PT Tripar Multivision Plus (RAAM) akan melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) di kisaran harga Rp224-Rp250 per saham. Perseroan akan melepas 929,2 juta saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp60 per saham.
Alhasil, perseroan berpotensi meraup dana IPO sebanyak-banyaknya Rp232,3 miliar. Sekitar 81,6 persen atau Rp190,04 miliar untuk modal kerja perseroan meliputi pembiayaan kegiatan produksi film, web series, sinetron, dan kegiatan pemasarannya.
Sementara itu, sekitar 18,4 persen dana IPO sisanya akan dijadikan setoran modal untuk entitas anak PT Platinum Sinema untuk membangun bioskop.